GenPI.co - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menuturkan pihaknya menerjunkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk membantu Polda Jawa Timur mengusut tuntas kecelakaan maut bus PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).
Menurut Brigjen Ramadhan, Mabes Polri mengirim tim khusus tersebut dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) agar proses penyelidikan dan penyidikan lebih cepat.
"Mabes Polri melalui Korlantas Polri telah mengirimkan Tim TAA untuk dalam rangka melakukan penyelidikan dan penyidikan," ucap Brigjen Ramadhan di Mabes Polri, Selasa (17/5).
Brigjen Ramadhan menjelaskan Tim TAA telah bekerja sesuai arahan Korlantas Mabes Polri.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan yang melibatkan Tim TAA tersebut.
"Saat ini, kita masih tunggu hasil pengungkapan kasus kecelakaan bus maut itu," jelasnya.
Kendati demikian, Brigjen Ramadhan menuturkan bus PO Ardiansyah tidak melebihi batas muatan sebanyak 37 penumpang.
Sebab, bus bernomor polisi S 7322 UW itu hanya membawa sebanyak 34 orang.
Selain itu, dia menuturkan dari hasil penyelidikan dan penyidikan sementara, Ade Firmansyah (AF) diduga sebagai sopir pengganti yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi.
"Kecelakaan yang terjadi diduga dikendarai AF yang mengonsumsi narkotika jenis amfetamin," imbuhnya.
Seperti diketahui, kecelakaan bus maut PO Ardiansyah terjadi di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, Senin pagi pukul 06.15 WIB.
Akibat kecelakaan itu, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dan 19 lainnya mengalami luka dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News