GenPI.co - Penjual masker di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Muhammad Sukron mengaku khawatir sepi pembeli karena kebijakan Presiden Jokowi soal pelonggaran protokol kesehatan di ruang terbuka.
Bahkan, dia sudah berhenti menyediakan stok masker karena sejak beberapa bulan terakhir pembelian masker mulai mengalami penurunan.
"Saya stop dulu stoknya. Itu di gudang ada 100 masker, belum turun maskenya. Kalau dulu biasanya seminggu stok, langsung turun, lalu saya tambah lagi," katanya kepada GenPI.co, Senin (23/5).
Menurut Sukron, saat ini penjualan masker sudah menurun hingga 30 persen. Hal tersebut jauh berbeda dengan penjualan pada Mei 2021 yang bisa mencapai Rp 300 ribu per harinya.
Sukron juga sudah memiliki langganan tetap di RS Pelni, karena posisi tempatnya berjualan di depan rumah sakit tersebut.
"Mei tahun lalu bisa Rp 200 ribu - Rp 300 ribu. Sehari itu sampai ada orang yang beli 18 kotak masker untuk stok," ujarnya.
Saat permintaan masker sedang tinggi, Sukron mengaku dapat mematok harga hingga 50 ribu per kotaknya. Kini, harga masker kembali normal bahkan cenderung menurun.
Dia hanya bisa mematok harga masker per kotaknya seharga Rp 15 ribu - Rp 25 ribu, tergantung jenisnya.
"Harganya pun kadang masih ada yang menawar," ucap pria berambut gondrong itu.
Kendati demikian, Sukron tidak memutuskan untuk berhenti berjualan masker.
Menurut dia, saat ini masyarakat yang membeli masker tidak hanya untuk menghindari paparan virus, tapi juga karena sudah menjadi kebiasaan.
"Selama permintaan dan pembeli masih ada, saya tetap jualan," tuturrnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News