Percepat Pengembangan Talenta Digital, Menkominfo Lakukan Hal Ini

24 Mei 2022 21:27

GenPI.co - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pengembangan talenta digital di Indonesia menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Republik Indonesia.

Berbicara dalam sesi diskusi bertajuk 'Indonesia Pavilion: Deepening Digital Growth in The New Economic Landscape' pada Senin (23/5), dirinya menjelaskan hal itu ditujukan untuk mempercepat agenda transformasi digital nasional.

Selain itu, pemerintah juga mendorong kolaborasi ekosistem untuk menyediakan talenta digital.

BACA JUGA:  Prabowo Subianto Jadi Capres Pilihan Generasi Digital Natives

“Permintaan talenta digital sangat besar. Pada tahun lalu, kami melakukan pelatihan keterampilan digital dasar bagi 12,5 juta penduduk Indonesia dalam satu tahun dan menargetkan jumlah 5,5 juta peserta ikut ambil bagian di tahun ini," ucap Johnny.

Menurutnya, melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital, pihaknya akan melatih masyarakat Indonesia agar punya kecakapan digital di tingkat dasar.

BACA JUGA:  Google Proyeksikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2025

Sementara itu, pihaknya juga mempersiapkan talenta Indonesia untuk memiliki keterampilan digital di tingkat menengah melalui Program Digital Talent Scholarship.

"Tahun ini yang akan kami lakukan adalah sekitar dua ratus ribu milenial. Kami membutuhkan 9 juta talenta digital intermediate untuk 15 tahun ke depan," ujarnya.

BACA JUGA:  Berinovasi di Bidang Digital, 103 Perusahaan Raih Penghargaan

Dari kebutuhan 600.000 talenta digital per tahun, pemerintah memberi dukungan dengan melatih 200.000 peserta.

"Dukungan Pemerintah sebanyak sepertiga dari 600 ribu pelatihan kecakapan dan saya berharap ekosistem juga bergabung untuk memastikan talenta digital menengah akan tersedia dalam jumlah kualitas dan kapasitas mereka," tambah Johnny.

Sementara pada tingkat mahir (advance) Kominfo menyediakan pelatihan untuk para pembuat kebijakan. Untuk segmen ini, kuota yang diberikan tidak banyak, hanya untuk 500 peserta setiap tahun.

"Ini bekerja sama dengan universitas global terkemuka seperti Oxford, Cambridge, Tshinghua dan banyak lainnya, untuk memastikan bahwa pembuat kebijakan digital akan tersedia untuk Pemerintah," tutup Johnny.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co