Epidemiolog Minta Nama Vaksin Nusantara Diganti, Ini Alasannya

30 Mei 2022 10:15

GenPI.co - Epidemiolog Dicky Budiman meminta agar nama Vaksin Nusantara diganti.

Sebab, vaksin Covid-19 yang dicetuskan oleh dokter Terawan Agus Putranto tersebut menggunakan metode sel dendritik yang bukan buatan Indonesia.

"Saya melihat begini ya, perlu mengubah namanya karena menjadi miss leading, miss interpretasi. Seakan-akan dari Nusantara,” ucap Dicky kepada GenPI.co, Senin (30/5).

BACA JUGA:  Tukul Arwana Disuntik Vaksin Nusantara Buatan Dokter Terawan

Dia juga menjelaskan sudah ada banyak pihak yang melakukan review terhadap vaksin sel dendritik.

Maka dari itu, Dicky menyebut Indonesia bukanlah pionir dalam vaksin sel dendritik.

BACA JUGA:  Hore! Vaksinasi Dosis Ketiga di Kendari Capai 40.822 Jiwa

“Valsin sel dendritik sudah ada sebelumnya, tetapi dengan melihat bagaimana potensi dari vaksinasi ini untuk Covid-19,” ucapnya.

Kendati demikian, Dicky menilai Vaksin Nusantara yang terbuat dari sel dendritik memiliki potensi yang cukup besar.

BACA JUGA:  Kapan Waktu yang Tepat Hewan Divaksin? Apa Manfaatnya?

Namun, ia menyebut beberapa kendala seperti tuntutan sumber daya manusia (SDM) dan masalah dana.

“Sel dendritik memang mempunyai potensi sebagai vaksin, tetapi sebagaimana yang disampaikan dalam review, ada satu masalah yaitu ongkos yang besar,” kata Dicky.

Ia pun kembali menekankan pentingnya untuk mengubah nama Vaksin Nusantara.

Pasalnya, nama Vaksin Nusantara sendiri telah dipublikan oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di sejumlah jurnal internasional.

"Sekali lagi ini langkah bagus. Ini vaksin sel dendritik, bukan vaksin Nusantara,” pungkas Dicky. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co