Pengamat Sebut Panitia Tidak Jujur Soal Bir Sponsor Formula E

02 Juni 2022 10:10

GenPI.co - Tiga hari menjelang Formula E di Ancol, Jakarta Utara, kontroversi perusahaan bir asal belanda Heineken sebagai sponsor global masih terus bergulir.

Pengamat kebijakan publik Sugiyanto menilai protes masyarakat yang menentang bir menjadi sponsor tak membuat panitia kehabisan akal.

"Pemasangan logo bir Haineken di Formula E diganti dengan pasang slogannya 'When you drive, you never drink'," ungkap Sugiyanto kepada GenPI.co, Rabu (1/6).

BACA JUGA:  Pernyataan Politikus Gerindra Keras, Desmond Jangan Bikin Gaduh

Sebelumnya, Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Jessica Setiawan memastikan tidak akan menjual produk bir di balapan Formula E.

Seperti diketahui PT. Multi Bintang Indonesia merupakan organisasi induk Heineken International B.V di Indonesia.

BACA JUGA:  Pernyataan Gatot Nurmatyo Keras, Pemerintahan Jokowi Melenceng

Selain itu, Managing Director Formula E dari Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko dan Ketua Pelaksana Ahmad Sahroni juga telah memastikan tidak ada iklan bir maupun minuman beralkohol.

Menurut Sugiyanto penjelasan dari sologan kampanye ‘ When you drive, never drink' memiliki Makna tidak meminum alkohol selama berkendaraan.

BACA JUGA:  Mendadak Empat Sponsor Lokal Formula E Menghilang

"Arti lain dari slogan kampaye tersebut maka dapat bermakna sebaliknya yang bobot artinya seimbang, yakni boleh meminum alkohol selama tidak berkendaraan," ucap pria yang disapa SGY ini.

Lantaran telah diketahui publik Perusahaan Bir Heineken sebagai salah satu sponsor global Formula E, maka secara langsung atau tidak slogan kampaye itu untuk kepentingan Heineken.

Menurut Sugiyanto, panitia harus berani jujur akui Formula E terikat kerjasama dengan sponsor global termasuk Heineken.

Artinya, Heineken juga mempunyai hak yang sama dalam kegitan Formula E diseluruh negara tak terkecuali di Indonesia.

"Jika Panitia Penyelenggara berani mengikuti tuntutan masyarakat dengan meniadakan bir sponsor Formula E dalam bentuk apapun, maka itu lebih baik," ujarnya.

Akan tetapi, kata Sugiyanto, bila hal itu tak dapat dilakukan karena urusan sponsor global bukan ranahnya Panitia Penyelenggara Formula E Jakarta, maka kejujuran adalah jalan keluarnya.

"Katakanlah kepada masyarkat apa adanya tanpa perlu bersiasat. Masyarakat akan tetap menaruh hormat yang tinggi atas sebuah kejujuran," pungkas Sugiyanto. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co