Menelusuri 5 Jejak Bung Karno di Kota Bandung

06 Juni 2022 18:10

GenPI.co - Bulan Juni identik dengan kelahiran pendiri bangsa Indonesia, Soekarno. Sudah jadi rahasia umum pula bila Kota Bandung adalah bagian terpenting dalam perjalanan Bung Karno.

Tak tanggung-tanggung, ada satu perkataan Bung Karno tentang Kota Bandung yang cukup menyentuh, yakni "Hanya ke Bandung, lah, aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya".

Bukan sekadar menuntut ilmu lalu menjadi pemimpin negara, Bung Karno juga meninggalkan banyak jejak di Kota Kembang.

BACA JUGA:  Trah Soekarno Berhasil Berkancah di Politik Nasional

1. Rumah Ibu Inggit

Rumah Inggit Garnasih berada di Jalan Ciateul No. 8, Bandung (sekarang Jalan Inggit Garnasih). Rumah ini merupakan wujud penghormatan kepada seorang perempuan yang ikut merintis kemerdekaan Indonesia, yaitu Inggit Garnasih.

BACA JUGA:  Pemikiran Geopolitik Soekarno Dipaparkan Hasto, Begini Katanya

Inggit adalah salah satu istri Presiden Soekarno. Soekarno muda saat itu hendak melanjutkan sekolahnya di Bandung. Dia kemudian bersekolah di Technische Hoogeschool atau Sekolah Teknik Tinggi yang kini jadi ITB.

Setelah menikah dengan Inggit, di rumah inilah keduanya tinggal. Rumah ini menjadi saksi perjuangan Soekarno untuk mencapai kemerdekaan Republik Indonesia sebelum dia dan Inggit Garnasih dibuang ke Flores dan Bengkulu.

BACA JUGA:  Hasto Singgung Bung Karno Saat Tanggapi Selfie Puan dan Anies

2. Gedung Indonesia Menggugat

Awalnya, gedung ini merupakan tempat tinggal Belanda yang dibangun pada 1907. Sepuluh tahun kemudian, bangunan tersebut beralih fungsi menjadi Landraad atau Pengadilan Pemerintahan Kolonial Belanda.

Pada 1930-an, Landraad digunakan untuk mengadili para pejuang kemerdekaan. Soekarno menjadi salah satu yang diadili.

Pada saat diadili, Soekarno memberontak dalam sidang dan melakukan pembelaan dengan judul Indonesia Menggugat.

Peristiwa tersebut sangat mengegerkan Belanda hingga akhirnya pembelaan Soekarno tersebut dijadikan nama untuk gedung tersebut, yang masih digunakan hingga sekarang.

3. Institut Teknologi Bandung (ITB)

ITB (dulu bernama de Techniche Hoogeschool te Bandung) berdiri pada 3 Juli 1920 di bawah Pemerintah Kolonial Belanda.

Laman resmi ITB menyebut, sejak resmi dibuka untuk tahun kuliah 1920 hingga 1921, terdaftar 28 orang mahasiswa TH dengan hanya ada 2 orang Indonesia.

Soekarno sempat meninggalkan jejak di kampus ini. Tercatat pada 3 Juli 1926, Soekarno menjadi insinyur dari kampus ini. Dia masuk sebagai satu dari empat insinyur pribumi pertama di kampus ini.

4. Penjara Banceuy

Penjara ini identik dengan perjalanan Soekarno dalam memproklamirkan kemerdekaan. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada Desember 1929 dan dipenjara di sini.

Berbagai sumber menyebut di penjara itu, Soekarno menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berisi kasur lipat juga toilet nonpermanen.

Pada perkembangannya, tahun 1983, bangunan Penjara Banceuy dirobohkan untuk dijadikan pertokoan yang kelak bernama Banceuy Permai, sementara Penjara Banceuy dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta.

Hanya satu sel bekas Soekarno dan salah satu bagian menara pengawas dari bangunan penjara ini yang dibiarkan tersisa hingga sekarang.

5. LP Sukamiskin

Penjara ini dibangun pada 1918 gaya arsitektur Eropa oleh seorang arsitek bernama Prof. CP Wolff Scjoemaker.

Di penjara ini, Soekarno pernah menghuni Kamar Nomor 1 Blok Timur Atas. Dia menjalani hukuman di salah satu sel dari 552 sel penjara Sukamiskin.

Bung Karno ditahan karena saat itu memiliki konflik politik bertentangan dengan penguasa Belanda.

Kini, sel penjara yang pernah ditempati Bung Karno tersebut dijadikan sebuah museum dan diberi tulisan: “Bekas Kamar Bung Karno”.

Lapas ini juga menjadi saksi atas lahirnya sebuah karya buku berjudul “Indonesia Menggugat” yang ditulis oleh Bung Karno. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co