GenPI.co – Kota Abepura, Papua bergejolak pada hari Kamis (29/8) ini. Pasalnya, masyakat setempat menggelar demonstrasi akbar yang masih merupakan buntut dari tindakan rasisme di Surabaya dan Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diberitakan ANTARA, diperkirakan sekitar 1000 orang lebih berkumpul di kawasan Lampu Merah Abepura sejak pagi hari. Massa membawa beberapa atribut, salah satunya adalah bendera bintang kejora.
Suasana tampak mencekam lantaran para pengunjuk rasa membakar ban-ban bekas di tengah jalan. Di depan Samsat Papua, misalnya, banyak terlihat bekas ban terbakar.
Asap hitam juga terlihat membumbung dari Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP). Bangunan itu dibakar oleh sekelompok massa pendemo
Baca juga:
Papua Bergejolak, ini Imbauan Kemenpar Kepada Wisatawan
Junjung Persatuan, Pemprov Jatim Terima Kunjungan Gubernur Papua
Dalam berunjukrasa, sekelompok demonstran melakukan tindakan vandalisme. Sebagaimana dilaporkan oleh Yulika, seorang pengunjung Grand Abe Hotel yang dihubungi via sambungan telepon, massa melakukan pelemparan batu ke arah hotel itu.
Hotel Horison Kotaraja juga tak luput dari tindakan anarkis warga. Gedung yng baru pada Juli lalu oleh Wali Kota Jayapura Benhur Tommy dilempari dengan batu oleh massa pendemo yang berjalan kearah pusat Kota Jayapura.
Salah satu karyawan Hotel Horison kepada pengunjung yang terlihat panik karena bunyi lemparan benda yang mengenai kaca. “Harap tenang, yah,” katanya mengutip ANTARA.
Situasi mencekam di Abepura membuat aktivitas bisnis maupun terhenti. Sejumlah pusat perbelanjaan dan perkantoran yang ada di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, memilih tutup .
Sebagaimana yang terpantau, Saga dan Mega Abepura tutup, Kantor Distrik Abepura dan BPS Kota Jayapura serta Kanwil Kantor Pos Maluku dan Papua juga tutup. Begitu juga, sejumlah kafe dan hotel.(ANT)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News