Jokowi Puji Keberhasilan Airlangga Sebagai Motor Kartu Prakerja

18 Juni 2022 06:10

GenPI.co - Presiden Jokowi memuji kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu motor penggerak keberhasilan program Kartu Prakerja.

Pujian itu disampaikan Jokowi di hadapan alumni program Kartu Prakerja saat Temu Raya Alumni Program kartu Prakerja di Sentul International Covention Centre, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6).

"Yang saya hormati Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto). Beliau ini ‘motor’-nya, yang menggerakkan Kartu Prakerja beserta seluruh PMO yang tergabung dalamnya," ujar Jokowi.

BACA JUGA:  Capres NasDem Bakal Ditawarkan ke Partai Koalisi

Presiden kembali memuji Airlangga karena hasil survei badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja meningkat ketrampilannya.

“Artinya, hasilnya ketemu 88,9 persen. Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim," katanya.

BACA JUGA:  Elon Musk Bisa Bangkrut Digugat Investor Dogecoin

Menko Airlangga sendiri melaporkan ke Presiden bahwa Program Kartu Prakerja mendapat pujian dari beberapa negara sahabat.

Bahkan, program yang digagas untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 ini bisa ditiru berbagai negara berkembang di dunia.

BACA JUGA:  Menko Airlangga Paparkan Keberhasilan Program Kartu Prakerja

Bukan hanya negara berkembang, Airlangga mengaku saat berada di Davos, negara Belanda juga memuji program Kartu Prakerja Indonesia.

"Dalam pertemuan di Davos menteri dari Belanda dengan perdana menteri juga mengatakan bahwa kartu prakerja bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain Bapak Presiden," kata Menko Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut, program Kartu Prakerja menjadi salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.

Selain itu, dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, kata Airlangga, program Kartu Prakerja juga dipilih sebagai program untuk menghadapi tantangan kerja di masa depan saat transformasi digital.

"Program Kartu Prakerja dinilai lembaga eksternal, seperti CSIS, BPS, J-PAL Southeast Asia, UNDP, Bank Dunia, dengan TNP2K. Program ini berdampak positif dalam peningkatan skill dan kepekerjaan," ungkapnya.

Menko Perekonomian menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 12,8 juta orang tercatat mengikuti program Kartu Prakerja dan 95 persennya telah menerima insentif.

Demografi peserta Kartu Prakerja yakni, sebanyak 56 persen tinggal di desa, 49 persen perempuan dan sekitar tiga persen adalah penyandang disabilitas.

Selain itu, sebanyak 30 persen peserta yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha.

Sebanyak 90 persen mengaku Kartu Prakerja membantu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan meningkatkan daya saing.

Kemudian, 66 persen menggunakan sertifikasi pra kerja untuk mendapatkan pekerjaan.

Lalu, 92 persen peserta menggunakan dana bantuan sebesar Rp 600 ribu untuk membeli pangan dan 70 persen untuk modal usaha.

Airlangga mengatakan, sebanyak 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening.

"Tetapi 27 persen Itu memilih menggunakan e-wallet sehingga ini menjadi program inklusi keuangan,” kata Menko Airlangga. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co