KRKP Sebut Jokowi Perjuangkan Politik Damai Ukraina dan Rusia

04 Juli 2022 16:40

GenPI.co - Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia perlu didukung.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membenahi persoalan pangan di dalam negeri yang turut terdampak dari perang.

"Apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi saya kira sangat baik karena bisa jadi mengurai persoalan dan ancaman krisis pangan," ujar Said dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).

BACA JUGA:  Di Tengah Perang Rusia dan Ukraina, Aksi Jokowi Bertemu Zelenskyy

Dia meyakini langkah politik damai kepada Ukraina dan Rusia bisa menjadi jalan mengendur dan selesainya ketegangan dua negara.

"Hal ini sangat baik karena bisa sekaligus menyelesaikan masalah pangan," terangnya.

BACA JUGA:  Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Begini Analisis Pengamat Pertahanan

Menurut dia, kedua negara yang sedang berkonflik itu merupakan salah satu produsen pangan global, Rusia penyuplai bahan baku pupuk, sementara Ukraina eksportir gandum, jika keduanya bertikai maka otomatis akan mengganggu rantai pasok global yang mengakibatkan harganya melambung.

"Kami tahu bersama Ukraina dan Rusia merupakan produsen gandum dan bahan baku pupuk terbesar. Selama perang terjadi Ukraina tidak bisa mengirimkan gandum ke pasar global karena dihalangi Rusia. Akibatnya harga pangan terutama gandum, kedelai dan jagung naik dengan cepat," jelas Said.

BACA JUGA:  Jokowi Pulang ke Indonesia, Perang Rusia dan Ukraina Memanas

Said menambahkan terganggunya pasokan global juga berdampak bagi Indonesia yang masih mengandalkan impor gandum dan bahan baku pupuk dari kedua negara tersebut.

"Tentu saja hal ini mengganggu stabilitas dan ketahanan pangan global dan negara-negara yang mengandalkan pasokan pangannya dari pasar global Indonesia termasuk salah satu negara yang merasakan dampaknya, karena kita merupakan importir terbesar gandum kedelai dan bahan pupuk," ungkap dia.

Dia juga menilai langkah yang dilakukan Presiden Jokowi menemui Presiden kedua negara itu dianggap sudah tepat demi menjaga stabilitas pangan, ekonomi dan politik dalam negeri.

"Pemerintah tentu saja menghawatirkan hal ini. Jika harga terus naik maka bisa jadi terjadi instabilitas ekonomi dan politik dalam negeri. Menghadapi tahun politik 2024 tentu situasi harus terkendali dengan baik. Jadi upaya perdamaian yang dilakukan presiden tidak hanya menguntungkan situasi pangan global namun yang lebih penting dalam negeri," tegas Said.

Ke dapan untuk mengatasi ancaman krisis pangan, dia mendorong agar pemerintah dapat memperkuat sektor ketahanan pangan dan meminimalisir ketergantungan terhadap negara lain.

"Ke depan tentu saja kami tidak lagi bisa mengandalkan pasokan pangan sepenuhnya dari impor karena ketika terjadi gangguan seperti sekarang kami langsung terancam. Upaya memperkuat produksi dalam negeri menjadi keharusan supaya kita lebih tahan pangan," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co