6 Urutan Doa Mustajab saat Wukuf di Padang Arafah

09 Juli 2022 10:40

GenPI.co - Ritual wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah merupakan puncak dari proses ibadah Haji. Dalam wukuf, jamaah haji hanya tidak hanya berdiam di area wukuf (mauqif), mereka dianjurkan untuk berdoa secara langsung kepada Allah SWT.

Sebab doa saat wukuf dinilai sangat mustajabah. Pilihlah doa yang terbaik, sesuai petunjuk Rasulullah SAW.

Pertanyaannya, apa saja butir doa yang sebaiknya kita panjatkan saat sedang wukuf? Berikut doa-doa yang paling mustajabah seperti dilansir dari Nu Online dan berbagai sumber.

BACA JUGA:  Kajian Buya Yahya: Istimewanya Puasa Arafah Menjelang Iduladha

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُالدُّعَاءِدُعَاءُيَوْمِعَرَفَةَوَخَيْرُمَاقُلْتُأَنَاوَالنَّبِيُّونَمِنْقَبْلِىلاَإِلَهَإِلاَّاللَّهُوَحْدَهُلاَشَرِيكَلَهُلَهُالْمُلْكُوَلَهُالْحَمْدُوَهُوَعَلَىكُلِّشَىْءٍقَدِيرٌ

BACA JUGA:  5 Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Hapus Dosa 2 Tahun

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan 'Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir' (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi no. 3585; Ahmad, 2:210. 

Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih dilihat dari syawahid atau penguat-penguatnya, lihat silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1503, 4:8.)

Syekh M Nawawi Banten menganjurkan jemaah haji yang sedang wukuf untuk membaca lafal doa sebagai berikut:

1. Tahmid.

الحَمْدُللهِرَبِّالعَالَمِيْنَ

Alhamdulillāhi rabbil ālamīn.

Artinya, “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”

2. Talbiyah (3 kali).

لَبَّيْكَاللَّهُمَّلَبَّيْكَ،لاَشَرِيْكَلَكَلَبَّيْكَ،إِنَّالْحَمْدَوَالنِّعْمَةَلَكَوَالْمُلْكَلاَشَرِيْكَلَكَ

Labbaykallāhumma labbayk. labbayka lā syarīka laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulka lā syarīka lak.

Artinya, “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu”

3. Takbir dan tahmid (3 kali).

اللهُأَكْبَرُوَللهِالحَمْدُثلاثا

Allāhu akbar wa lillāhil hamd.

Artinya, “Allah maha besar. Segala puji bagi Allah.”

4. Doa agar Dimudahkan Meninggalkan Maksiat.

اللَّهُمَّانْقُلْنِيمِنْذُلِّالْمَعْصِيَةِإلَىعِزِّالطَّاعَةِوَاكْفِنِيبِحَلَالِكعَنْحَرَامِكوَأَغْنِنِيبِفَضْلِكعَمَّنْسِوَاكَوَنَوِّرْقَلْبِيوَقَبْرِيوَأَعِذْنِيمِنْالشَّرِّكُلِّهِ،وَاجْمَعْلِيالْخَيْرَإنِّيأَسْأَلُكَالْهُدَىوَالتُّقَىوَالْعَفَافَوَالْغِنَى

Allāhummanqulnī min dzullil ma‘shiyati ilā ‘izzit thā‘ah, wakfinī bi halālika ‘an harāmik, wa aghninī bi fadhlika ‘an man siwāk. Wa nawwir qalbī wa qabrī. Wa a‘idznī minas syarri kullih. Wajma‘ liyal khayr. Innī as’alukal hudā wat tuqā, wal ‘afāfa, wal ghinā.

Artinya, “Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.”

5. Doa sapu jagad.

اللَّهُمَّرَبَّنَاآتِنَافِيالدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِيالْآخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَاعَذَابَالنَّارِ

Allāhumma rabbanā ātinā fid duniya hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.”

6. Doa dan pengakuan dosa.

اللَّهُمَّإِنِّيظَلَمْتُنَفْسِيظُلْمًاكَثِيْرًاكَبِيْرًاوَإِنَّهُلَايَغْفِرُالذُّنُوْبَإِلَّاأَنْتَفَاغْفِرْلِيمَغْفِرَةًمِنْعِنْدِكَوَارْحَمْنِيإِنَّكَأَنْتَالغَفُوْرُالرَّحِيْمُ

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran kabīran, wa innahū lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indik, warhamnī innaka antal ghafūrur rahīm.

Artinya, “Ya Allah, sungguh aku menganiaya diriku dengan penganiayaan yang banyak dan besar. Tiada yang mengampuni dosa selain Kau. Oleh karena itu, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Kasihanilah aku, sungguh Kau maha pengampun lagi penyayang.”(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co