2,5 Tahun Bersama, Ini Hasil Bersatunya KKP & Badan Antariksa UK

04 September 2019 11:45

GenPI.coKementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP, Badan Antariksa Inggris (UKSA), dan Inmarsat menyepakati penutupan proyek Program Kerja Sama Internasional (IPP). 

Proyek yang bertujuan untuk mengoptimalkan teknologi mobile satellite demi keberlanjutan pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia ini telah berjalan selama 2,5 tahun terakhir (2017-2019). Proyek ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke Inggris, yang saat itu didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada April 2016.

“Uji coba ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, keselamatan, dan standar hidup komunitas nelayan Indonesia. Dengan mengatasi kesenjangan digital antara operasi penangkapan ikan skala besar dan kecil, kesejahteraan masyarakat nelayan Indonesia dapat ditingkatkan,” ujar Plt. Dirjen PSDKP Agus Suherman dalam siaran pers KKP.

Agus mengatakan proyek IPP dimulai pada bulan April 2017 melalui uji coba manfaat dan tantangan sistem monitoring kapal (VMS) di 200 kapal perikanan berukuran 10 - < 30 GT, yang saat ini belum wajib menggunakan VMS.

Sementara itu, penerapan teknologi modern berbasis satelit ini secara bersamaan juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan KKP dalam menangani penangkapan ikan ilegal (IUUF) di perairan Indonesia. Efektivitas dari monitoring VMS ini telah memperkuat pengawasan, keamanan, produktivitas, dan mendukung kegiatan penangkapan ikan yang berkelanjutan, aman, dan menguntungkan.

“Tak hanya itu, proyek ini juga dirancang untuk mengembangkan fitur-fitur layanan tambahan pada VMS, serta mengembangkan prototipe terminal VMS murah (low cost VMS) yang diproduksi di Indonesia,” jelas Agus. 

Sistem VMS ditambahkan dengan berbagai aplikasi yang disebut sebagai VMS+, yang dirancang untuk memberi insentif kepada pengguna untuk mengaktifkan pengiriman informasi posisi geografis kepada KKP dan juga memberikan peningkatan keamanan di laut dan meningkatkan produktivitas dan profit nelayan dan perusahaan perikanan. 

Selain itu, low cost VMS memiliki fitur posisi, geofence, pesan teks, tombol darurat, laporan tangkapan ikan, informasi cuaca, daerah penangkapan ikan, dan harga ikan.

Baca juga:

Pameran di Jepang, KKP Raup Nilai Ekspor Ikan USD 42,62 Juta

KKP Gandeng Lembaga Dunia Agar Ikan Indonesia Makin Dikenal Luas

Agus Suherman melanjutkan, pengelolaan perikanan skala kecil Indonesia secara berkelanjutan adalah salah satu prioritas pemerintah, mengingat 90% nelayan di Indonesia adalah skala kecil. Ia pun membuka kemungkinan kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan Inggris dalam melanjutkan kerja sama yang telah terbangun.

“Saya berharap untuk melihat kemungkinan kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan Inggris untuk memperluas kegiatan percontohan serupa ke 1 atau 2 wilayah lain di Indonesia, dengan melibatkan peran serta aktif dari stakeholders di tingkat Pemerintah Provinsi,” pesan Agus. 

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co