Singgung Dinosaurus, Ini Pesan Erick Thohir Soal Teknologi

04 Agustus 2022 01:20

GenPI.co - Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar semua pihak tak menjadi dinosaurus yang ketinggalan zaman karena tak mau beradaptasi dengan perubahan teknologi.

Erick menegaskan adaptasi terhadap perubahan zaman akan menjadi perhatian utama di Kementerian BUMN.

"Ini era yang tidak bisa terhindarkan. Digitalisasi, suka tidak suka, harus kita hadapi dan kita tidak mungkin berdiam diri," ujar Erick dalam keterangan resmi, Rabu (3/8).

BACA JUGA:  Survei ARSC: Duet Prabowo-Puan Kalah Jauh Dari Ganjar-Erick

Erick menyebut era digital mengubah begitu banyak sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Hal itu terlihat dari perubahan cara kerja, cara berusaha, hingga hal-hal penting lain dalam kehidupan yang sangat memerlukan dukungan digital.

BACA JUGA:  Erick Thohir Minta Citayam Fashion Week Tak Dipolitisasi

Selain itu, Erick juga menilai Indonesia punya sumber daya besar dalam menjadikan ekonomi digital sebagai fondasi bangsa di masa yang akan datang.

"Allah SWT memberikan kita demografi yang mayoritas muda saat ini, 55 persen usia di bawah 35 tahun, mau tidak mau industri digital kita akan berkembang," lanjutnya.

BACA JUGA:  Laba Bank BUMN Meroket, Erick Thohir Angkat Jempol

Erick memaparkan perubahan zaman juga mendorong masyarakat terutama generasi mudah beralih menggunakan sistem pembayaran cashless atau nontunai.

Sejak awal, ucap Erick, Kementerian BUMN komitmen memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses sistem pembayaran nontunai lewat program transformasi inovasi model bisnis dan kepemimpinan teknologi. 

"Sejak awal kita bangun ekosistem yang mana digital menjadi kunci bagi kita untuk bisa bersaing. Jangan BUMN jadi dinosaurus yang mati dimakan zaman karena besar badan, tapi tidak mau bermetamorfosis," ujarnya.

Lebih lanjut, Erick memproyeksikan Indonesia akan menjadi pemain industri digital terbesar di Asia Tenggara pada 2030.

Hal tersebut ditopang dari potensi ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030 atau tumbuh delapan kali lipat dari APBN.

Oleh karena itu, Erick meminta semua pihak untuk beradaptasi agar bisa terjadi perubahan yang membuat Indonesia tak hanya sebagai market untuk negara lain.

"Saat hanya menjad market, maka tidak ada investasi untuk pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh lebih besar di negara lain," paparnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co