GenPI.co - Remaja Citayam Fashion Week mengatakan belakangan ini sudah jarang orang yang membuat konten di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Achsanu Amalluna menyebut sudah tak mendapatkan pemasukan lagi sejak Citayam Fashion Week sepi konten kreator.
Sebab, tak ada lagi konten kreator yang mengajaknya untuk kolaborasi.
"Sekarang susah dapat uang juga. Biasanya banyak yang kasih kalau ikut membuat konten," ucap dia di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8).
Remaja yang biasa dipanggil Sanu itu biasanya memang sengaja datang ke Citayam Fashion Week hanya bermodalkan uang Rp 10 ribu untuk pulang pergi.
Pria yang tinggal di Buaran, Jakarta Timur, mengaku sangat mengharapkan adanya konten kreator yang mengajaknya kolaborasi sehingga bisa mendapatkan duit.
Sanu menuturkan kondisi saat ini sangat berbeda saat Citayam Fashion Week pertama kali viral.
"Waktu itu banyak orang yang mengajak bikin konten. Selain duit, biasanya dikasih produk," ungkapnya.
Sanu mengaku tak memegang uang sama sekali untuk jajan.
"Ya, cuma Rp 10 ribu itu buat pulang pergi saja," ujarnya.
Sanu mengatakan dirinya tak ragu menginap menunggu pagi di lokasi bersama teman-temannya seandainya tak mendapatkan duit.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengimbau agar Citayam Fashion Week tidak dilakukan di zebra cross Dukuh Atas.
Saat ini Pemprov DKI Jakarta juga tengah mencari kawasan lain yang dirasa cocok sebagai pengganti Citayam Fashion Week. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News