GenPI.co - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) terus menggenjot pemasangan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS).
Ditjen EBTKE akan memasang PJUTS di Kabupaten Gresik dan Lamongan, Jawa Timur.
Sebelumnya, Ditjen EBTKE sudah memasang PJUTS di Makassar, Cianjur, dan Batam,
PJUTS adalah rangkaian program penghematan energi yang dilakukan pemerintah untuk memberikan penerangan masyarakat dengan sumber energi yang ramah lingkungan.
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Andriah Feby Misna menjelaskan, sebelum 2015, pemerintah melakukan kegiatan retrofit untuk PJU yang saat itu sumber listriknya dari PLN.
“Kita lakukan retrofit yang mana saat itu tujuannya bisa menghemat energi, kemudian juga bisa mengurangi emisi,” kata Feby.
Dia menjelaskan pergantian dengan lampu LED yang watt-nya rendah bisa mendatangkan penghematan.
“Karena energi yang dikeluarkan berasal dari energi fosil, emisi yang dihasilkan juga kecil. Nah, ini yang mendasari kita melakukan retrofit PJU," ujar Feby.
Menurut dia, pemerintah daerah menyambut baik kegiatan retrofit PJU sehingga berkembang dan tidak bergatung kepada PLN. Setelah itu, dikombinasikan dengan pembangkit energi surya.
"Dengan memberikan PJU-PJU berbasis tenaga surya atau matahari, kita tidak lagi bergantung kepada sumber energi listrik dari PLN," lanjut Feby.
Dia berharap bantuan PJUTS yang diberikan pemerintah dipelihara dengan baik sehingga pemanfaatanya dapat lebih lama.
Pihaknya berharap bantuan yang diberikan akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
“Kami juga mengharapkan PJU-TS yang ada dapat dipelihara agar berusia lama. Jika ada yang mengalami gangguan, dapat menghubungi teknisi yang ada karena lampu ini mempunyai garansi tiga tahun," jelas Feby.
Di tempat yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Widya Putri mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM.
Sebab, Kementerian ESDM telah memberikan bantuan penerangan jalan umum kepada masyarakat.
Menurutnya pemberian bantuan ini sangat dibutuhkan dan sangat terasa dampaknya bagi masyarakat.
"Wilayah yang sebelumnya gelap gulita sekarang terang benderang sehingga masyarakat lebih produktif dalam menjalani kesehariannya.
Masyarakat jelas lebih Bahagia sekarang," kata Roro.
Roro menjelaskan saat ini di Kabupaten Gresik dan Lamongan telah terpasang sebanyak 780 unit PJUTS.
Perinciannya ialah 425 unit di Lamongan dan 355 di Gresik. Menurut Roro, program PJUTS bukan penerangan, tetapi komitmen mengurangi emisi karbon.
“Emisi karbon ini adalah sesuatu yang tidak terlihat, tetapi sangat memengaruhi kesehatan manusia," ungkap Roro.
Dia mengatakan program pemerintah pusat dan legislatif adalah hadir untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Tujuannya ialah mengurangi emisi karbon dengan menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan yang emisi karbonnya tidak banyak.
"Otomatis masyarakat lebih sehat dan umurnya lebih panjang," lanjut Roro.
Hingga 2021, telah terbangun PJUTS sebanyak 22.000 atau setara menerangi jalan sepanjang 1.100 km yang tersebar di 34 provinsi di wilayah Indonesia.
Dengan demikian, program pemasangan PJUTS dilaksanakan Kementerian ESDM sejak tahun anggaran 2015 hingga 2021 berjumlah 90.687 unit atau setara menerangi jalan sepanjang 4.534 km.
PJU-TS yang diberikan pada program ini memiliki jaminan pemeliharaan selama 1 tahun ditambah garansi sistem selama 2 tahun sejak jaminan pemeliharaan berakhir.
Apabila terdapat kerusakan dapat melaporkan ke pusat layanan perbaikan (service centre), nomor kontak tertera pada QR Code pada tiang lampu PJU-TS dan juga dapat melalui layanan pengaduan Ditjen EBTKE. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News