GenPI.co - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal khawatir kenaikan harga BBM akan memicu inflasi.
Menurut dia, inflasi yang disebabkan kenaikan harga BBM akan menembus 7 sampai 8 persen.
Dia menganggap hal itu tentu akan memberatkan masyarakat, apalagi tak ada kenaikan terkait upah.
Said menyebut kenaikan harga BBM juga akan memicu naiknya tarif sewa rumah.
"Harga sewa rumah itu akan naik berkisar Rp 50 ribu," ucapnya di Jakarta Selasa (6/9).
Selain itu, ongkos transportasi diperkirakan bakal meningkat tajam.
Dia juga mengatakan inflasi makanan 11,5 persen kemungkinan bakal naik di angka 15 persen.
"Harga barang-barang pokok akan naik 15-20 persen," ungkapnya.
Said menyebut pemerintah tak memikirkan nasib para petani, nelayan, hingga buruh.
Dia menyatakan kenaikan harga BBM akan sangat berdampak kepada masyarakat pinggir kota yang kebanyakan kerja kontrak.
"Jadi, kalau dibilang pengguna BBM bersubsidi itu pengusaha atau orang kaya, itu bohong," kata dia.
Said mengatakan Litbang Partai Buruh dan KSPI mencatat pengguna sepeda motor dan angkutan kota yang memakai solar hingga Pertalite bersubsidi itu 120 juta.
"Kok, menyalahkan orang kaya? Mereka itu memakai Pertamax atau Solar Dex," tuturnya.
Di sisi lain, Said Iqbal menyebut aksi 6 September dilakukan serempak di 34 provinsi Indonesia dan terkonfirmasi sekitar 20 provinsi.
Dia juga menerangkan demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada hari ini diikuti sekitar 2 ribu orang.
Dia menyatakan aksi kali ini hanya awalan dan akan terus dilakukan sampai Desember 2022. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News