GenPI.co - Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) untuk mencegah terjadinya kebocoran bahan bakar minyak (BBM), Rabu (7/9/2022).
Selain itu, kedatangan Erick kali ini juga untuk melihat kesiapan dan kesiagaan Pertamina dalam menyalurkan energi hingga pelosok Tanah Air.
Erick meniai sistem yang dibangun Pertamina ini bisa mendeteksi baik ketersediaan, distribusi hingga potensi kebocoran BBM secara langsung (real time).
Sebagai informasi, PIEDCC berada di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat. Dia didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
“Command center ini dibuat Pertamina untuk mendeteksi hasil produksi,” ujarnya.
Erick memantau langsung kondisi SPBU Pertamina di berbagai wilayah Indonesia lewat layar besar di command center.
Dari layar besar itu pula Erick meninjau langsung data ketersediaan (stok) BBM di seluruh Indonesia yang dijelaskan oleh SVP Integrated Enterprise Data and Command Center Ignatius Sigit Pratopo.
“Kita bisa melihat hasil produksinya, prosesnya seperti apa, distribusinya baik lewat jalur laut maupun darat dan ada juga deteksi dini kalau sampai ada pengurangan stok hingga masuk ke pom bensin dan digunakan oleh masyarakat," ujar Erick.
Dari peninjauan di PIEDCC, baik dari hulu hingga hilir, Erick menegaskan bahwa stok BBM untuk seluruh Indonesia masih dalam kondisi aman.
Dia juga menegaskan, lewat PIEDCC Pertamina bisa menerapkan efisiensi baik dari sisi produksi hingga penjualan.
Dari pantauan PIEDCC, kata Erick, untuk ketersediaan stok BBM jenis Pertalite berada pada level 17 hari, Pertamax pada level 49 hari, dan Pertamax Turbo pada level 99 hari.
“Lalu, untuk ketersediaan jenis Solar berada pada level 18 hari dan Pertamina Dex pada level 76 hari. Sementara itu, untuk ketersediaan BBM jenis Avtur berada pada level 31 hari,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News