GenPI.co - Pengamat ekonomi Prof. Muhammad Handry Imansyah menyarankan bantuan langsung tunai (BLT) BBM menyasar masyarakat yang rentan miskin.
"Seharusnya bukan kelompok masyarakat miskin dan kelompok pekerja berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta saja. Tetapi kelompok hampir miskin juga harus mendapatkan BLT BBM," ujarnya di Banjarmasin, Kamis (8/9/2022).
Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyebut jika ada 10 persen yang rentan sekali miskin, jumlahnya sekitar 2,7 juta orang lagi yang harus dicakup dalam BLT BBM.
"Kelompok ini sering terlupakan, misalnya para ojek online dan para pekerja informal lainnya," ucapnya.
Selain itu, ada alternatif lain jika pemerintah tidak bisa memberikan BLT itu.
Menurut dia, minimal ada alokasi BBM dengan harga khusus untuk kelompok tersebut untuk mengurangi biaya transportasi.
"Jadi yang mendapatkan BLT tidak hanya yang jumlahnya 20 jutaan tersebut plus 16 jutaan subsidi pekerja," jelasnya.
Terkait jaringan keamanan sosial yang digelontorkan pemerintah pusat, Prof. Handry menyatakan setuju hal itu dilakukan.
"Memang sudah seharusnya dilakukan sebagai bagian dari jaring pengaman sosial," tuturnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News