GenPI.co — Kabut asap di Riau telah berdampak pada aktivitas krusial seperti penerbangan. Hal ini terlihat dari belakangan sejumlah maskapai penerbangan kini sering menunda jadwal penerbangan atau keberangkatan untuk take off dari Pekanbaru dengan alasan sedang terjadi asap tebal.
Sehingga pihak maskapai tidak berani menerbangkan pesawatnya demi alasan keselamatan. Dengan begitu, maka aktivitas perdagangan dan usaha lainnya telah mengalami gangguan dari kabut asap ini.
Terkait hal ini, Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (ASITA) Riau, Dede Firmansyah meminta Pemerintah Provinsi Riau segera melakukan penanggulangan cepat kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.
Mwnurut Dede, kondisi ini jelas tidak bisa dibiarkan berlarut karena selain merugikan penumpang tentunya juga merugikan maskapai penerbangan. Dengan molor atau tidak tidak tertibnya jadwal penerbangan, maka berdampak pada minat kunjungan wisatawan yang bermuara pada merosotnya tingkat hunian hotel, dan restoran.
Wisatawan enggan untuk menginap bila berada di lingkungan yang diselimuti kabut asap. Bahkan, pedagang di pasar juga mengeluhkan omzet mereka turun karena sepi pembeli.
Baca juga:
Kabut Asap Makin Pekat, 3 Kampus Liburkan Mahasiswa
Setelah Kabut Asap, Terbitlah Penyakit ISPA Menyerang Warga
Kondisi asap di Pekanbaru, katanya, berasal dari daerah-daerah sekitar Pekanbaru yang banyak terdapat titik api. Angin berembus dari Tenggara dan Selatan ke Utara dengan kecepatan 10 sampai 20 km/jam. Asap di Pekanbaru ini berasal dari kebakaran hutan dan lahan di daerah sekitar di bagian Selatan seperti dari Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu. (ANT)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News