6 Anak di Bawah Umur Dilecehkan Calon Pendeta, Gereja Alor Beri Pendampingan

10 September 2022 18:40

GenPI.co - Kasus dugaan pelecehan seksual dilakukan seorang calon pendeta berinisial SAS terhadap 6 anak di bawah umur menghebohkan warga Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Demi menyembuhkan traumatik kepada para korban, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor memberikan pendampingan dengan mendatangkan psikolog.

"Saat ini kami dari Majelis Sinode GMIT lebih fokus untuk memberikan pendampingan psikologis kepada para korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh SAS," kata Ketua Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pdt Merry Kolimon dikutip ANTARA, Sabtu (10/9).

BACA JUGA:  LPSK Ungkap 6 Kejanggalan Pelecehan Istri Ferdy Sambo

Merry mengatakan bahwa Majelis Sinode GMIT telah mengirim dua psikolog dan satu pendamping hukum untuk membantu ke enam korban yang masih berusia 13 sampai 15 tahun.

Dia mengatakan bahwa Majelis Sinode GMIT menghormati hak korban dan orang tua korban untuk menempuh jalur hukum dan akan mengawal proses hukum dalam penanganan perkara kekerasan seksual tersebut.

BACA JUGA:  Pernyataan Komnas HAM Bikin Kisruh Soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

"Majelis Sinode GMIT berharap semua pihak agar turut melindungi para korban dari kekerasan berlapis," imbuhnya.

Ia menambahkan, SAS sudah dikenai sanksi berupa penundaan penthabisan dalam jabatan pendeta.

BACA JUGA:  Mantan Kabareskrim Bongkar Isu Pelecehan, Putri Candrawathi Terpojok

Seorang calon pendeta berinisial SAS dilaporkan ke Kepolisian Resor Alor karena diduga melakukan kekerasan seksual terhadap enam pelajar perempuan berusia 13 sampai 15 tahun di Kabupaten Alor.

Menurut hasil pemeriksaan sementara, SAS berulang kali melakukan kekerasan seksual terhadap enam pelajar perempuan di kompleks gereja tempat SAS melaksanakan tugas pelayanan sebagai calon pendeta.

SAS dilaporkan melakukan kejahatan tersebut sejak Maret 2021 hingga Mei 2022.(ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co