GenPI.co - Ribuan guru honorer lulus passing grade (PG) Seleksi PPPK 2021 gelisah. Pasalnya, nasib pelantikan mereka menjadi PPPK masih simpang siur.
Wakil Ketua forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) Hasna mengatakan kekhawatiran rekan-rekannya itu makin menjadi-jadi mendekati Seleksi PPPK 2022.
Pasalnya, dari 193.954 guru lulus PG seleksi PPPK 2021 tidak semuanya aman.
"Ini banyak yang enggak aman, karena formasinya terbatas. Kalau Palembang, Kabupaten Bogor, Kebumen aman guru lulus PG-nya," kata Hasna kepada JPNN.com, Selasa (20/9).
Kekhawatiran guru lulus PG bertambah karena pemerintah membuka peluang besar bagi guru-guru honorer yang belum ikut tes untuk diangkat PPPK tanpa tes.
Bisa saja, kata Hasna, formasi yang dibuka malah diisi oleh guru-guru tersebut.
Akibatnya, guru lulus PG yang seharusnya diangkat seluruhnya tahun ini malah tersingkir. Itu sebabnya dia mengajukan permintaan khusus kepada pemerintah.
Hasna meminta MenPAN-RB Azwar Anas, Mendikbudristek Nadiem Makarim, dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk memprioritaskan 193.954 guru lulus PG dalam seleksi PPPK 2022.
Permintaan tersebut lantaran Kemendikbudristek akan mengadakan rapat koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) serta Dinas Pendidikan untuk membahas perekrutan guru honorer K2 (prioritas 2) dan non-K2 yang bekerja di sekolah negeri minimal 3 tahun (prioritas 3).
Masalahnya, mereka belum pernah ikut tes dan tidak lulus PG PPPK 2021.
"Ini mau ada rakor lagi khusus prioritas 2 dan 3 untuk selesai PPPK 2022. Mereka diangkat tanpa tes dan hanya observasi," kata Hasna.
Kondisi tersebut, menurut Hasna, merisaukan para guru lulus PG.
“Kami khawatir kekacauan seleksi PPPK 2021 terulang lagi,” tuturnya. (jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News