GenPI.co - Masyarakat Aceh diimbau tetap waspada terhadap potensi gempa susulan yang lazim terjadi usai guncangan berskala besar.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono, dalam konferensi pers Perkembangan Pasca-Gempa Bumi Aceh yang diikuti dari YouTube BMKG di Jakarta, Sabtu (24/9/2022).
Menurutnya, gempa susulan lazim terjadi usai pergeseran bebatuan karena sumber yang mengalami rekahan akan bergerak mencari keseimbangan teknis di lokasi itu.
"Memang gempa susulan untuk gempa berkekuatan di atas Magnitudo 6 lazim terjadi, meski kekuatannya belum tentu besar," ujar Daryono.
Sementara itu, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan di Aceh dengan Magnitudo 2,6 pukul 05.00 WIB dan Magnitudo 2,7 pukul 05.09 WIB.
"Saat keseimbangan dicari, bisa terjadi rekahan baru atau pergerakan balik sehingga menghasilkan pergerakan yang memancar energi gempa," jelasnya.
Namun demikian, prediksi terkait gempa susulan berskala besar di Aceh hingga saat ini belum diperoleh BMKG.
Masyarakat lantas diminta perlu meningkatkan kewaspadaan.
"Tapi tidak perlu takut dan khawatir berlebihan sebab tidak ada potensi tsunami," tuturnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo 6,4 di wilayah pantai barat Aceh pada Sabtu (24/9/2022) pukul 03.53 WIB.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News