GenPI.co - Jubir Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) Nining Elitos mendesak Pemerintah Jokowi untuk mengevaluasi peraturan agraria.
Seperti diketahui, demonstrasi kali ini dilakukan untuk memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2022 dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Nining menyatakan seharusnya pemerintah menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan pekerjaan yang layak bagi rakyatnya, akan tetapi, hal itu tak terwujud pada saat ini.
Dia menerangkan yang ada cuma penggusuran tanah para petani di berbagai kota dan daerah.
"Buruh menjadi tidak punya kepastian kerja," ucap dia di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
Nining menyebut saat ini ada sekitar 7 ribu buruh tani, mahasiswa, dan miskin kota menggelar demonstrasi.
Dia juga meminta MPR agar mempertimbangkan kepentingan rakyat dengan cara mengevaluasi agraria sejati.
Nining menambahkan Pemerintah Jokowi telah gagal karena lebih mengedepankan kepentingan investasi.
"Yang mana kami bisa melihat rakyat tidak lagi bisa memiliki tanah atas nama kepentingan investasi," terangnya.
Di sisi lain, Nining merasa UU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi wujud nyata penjajahan saat ini.
Selain itu, para buruh berharap Pemerintah Jokowi untuk membatalkan kenaikan BBM, menurunkan harga bahan pokok, membatalkan RKUHP, dan mencabut Omnibus Law Cipta Kerja.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News