GenPI.co - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan suporter Arema FC meninggal dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Sigit menegaskan bahwa Polri akan menindaklanjuti instruksi dari Presiden Jokowi terkait terjadinya kerusuhan tersebut.
Sigit menyebut pihaknya telah dikerahkan untuk mengusut tuntas kasus tersebut, mulai dari proses penyelenggaraan, pengamanan, hingga melakukan investigasi mendalam terkait dengan tragedi itu.
"Saat ini, saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdokkes, Inafis, dan Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan," ucap dia dalam keterangan resmi, Minggu (2/10/2022).
Dia pun memaparkan bahwa tim DVI Mabes Polri telah melakukan proses identifikasi terhadap seluruh masyarakat yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Saat ini berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi tersebut sebanyak 125 orang.
"Tim DVI dan tim penyidik terus melakukan pendalaman lebih lanjut untuk menginvestigasi secara tuntas. Nanti, hasilnya kami sampaikan ke seluruh masyarakat," ungkapnya.
Jenderal bintang empat itu mengatakan Polri akan melakukan pengumpulan data, fakta, dan rekaman CCTV di tempat kejadian perkara atau stadion.
Hal itu merupakan langkah cepat aparat kepolisian dalam mengusut tuntas tragedi tersebut.
"Yang jelas kami serius dan usut tuntas tentunya. Kedepannya, penyelenggaraan dan pengamanan akan didiskusikan sehingga menjadi acuan dalam pengamanan," ujarnya.
Sebagai informasi, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pecah usai pendukung Arema memasuki lapangan karena kecewa tim yang dijagokannya kalah melawan Persebaya.
Polisi pun meresponsnya dengan menembakkan gas air mata. Tak cuma terhadap pendukung yang memasuki lapangan, tetapi gas air mata juga ditembakkan ke arah tribun penonton. Hal itu pun memicu terjadinya kepanikan.
Akibatnya, massa berlarian sambil berdesak-desakan menuju pintu keluar. Beberapa mengalami sesak napas dan terinjak-injak hingga meninggal dunia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News