GenPI.co - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kebijakan Satu Peta bisa menyelesaikan isu terkait tumpang tindih lahan.
Kebijakan Satu Peta tersebut juga memiliki tujuan untuk memberikan dukungan dalam percepatan pelaksanaan pembangunan.
Airlangga mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi beberapa hal, seperti tumpang tindih lahan perkebunan sawit dan sektor pertambangan.
"Rakernas kali ini mendorong rencana aksi untuk menyelesaikan seluruh hal yang terkait dengan tumpang tindih," ujar Airlangga di acara Rakernas Kebijakan Satu Peta di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (4/10).
Sementara itu, Airlangga menerangkan Rakernas Satu Peta juga menandakan peningkatan peta tematik dari 85 menjadi 158.
Dia menyebut dari 158 peta tematik sudah mencakup 24 kementerian dan lembaga.
Dalam acara yang sama, Kepala Badan Informasi Geospasial Aris Marfai menyebut pihaknya menargetkan 158 peta tematik dikompilasi dan diverifikasi pada 2023 atau paling lambat akhir 2024.
“Kami juga sembari menyelesaikan peta dasar sebagai tatakan, yaitu peta dasar skala besar,” ujarnya di lokasi.
Seperti diketahui, target peta tematik ditambah dari 85 menjadi 158 dan tertuang dalam Peraturan Presiden 23/2021.
Saat ini sebanyak 144 peta tematik telah dikompilasi.
Sementara itu, ada 1 yang tidak dikompilasi dan sekitar 13 peta tematik belum dikompilasi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News