GenPI.co - Koordinator Pusat BEM SI Muhammad Yuza merespons soal kemacetan yang disebabkan pihaknya karena berdemonstrasi di tengah jalan bundaran air mancur Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/10).
Menurut Yuza, kemacetan tersebut tak sebanding dengan kerugian masyarakat karena kebijakan pemerintah.
"Ini (kemacetan, red) satu sampai empat jam selesai. Kalau kami bersuara untuk beberapa undang-undang dan peraturan yang sedang dilecehkan, kesusahannya bertahun-tahun," ucap dia di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10).
Yuza menyampaikan demonstrasi juga menjadi upaya mahasiswa untuk memberikan intelektualitasnya tidak dengan cuma-cuma.
"Oleh karena itu, lebih dari masalah lalu lintas," ungkapnya.
Yuza menyatakan demonstrasi yang diadakan pihaknya juga sebagai bentuk pengorbanan dan perjuangan untuk rakyat.
Dia mengatakan para mahasiswa berkorban dalam demonstrasi kali ini, dengan turun ke jalan meski lelah dan harus berpanas-panasan.
Di sisi lain, Yuza mengungkapkan alasan pihaknya berdemonstrasi di tengah jalan karena ingin mencari atensi dari warga.
Yuza menerangkan pihaknya sudah sering berdemonstrasi di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, tetapi tak ada jawaban sama sekali dari pemerintah.
"Jadi, paling utama mahasiswa membutuhkan pendengaran dan atensi bahwa kami menyampaikan aspirasi tak hanya sekadar teriak-teriak depan pagar. Kami akhirnya di jalan saja," tutur Yuza.
Seperti diketahui, demonstrasi tersebut digelar BEM SI dalam rangka menyoroti 8 tahun kepemimpinan Jokowi.
Mereka juga membawa 19 tuntutan kepada pemerintah, termasuk soal BBM hingga perundang-undangan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News