GenPI.co - Fenomena gerhana bulan total dipastikan dapat diamati di Indonesia pada 8 November 2022.
Hal itu berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Durasi totalitas gerhana bulan total pada 8 November 2022 ini akan berlangsung selama satu jam 25 menit 44 detik," demikian informasi yang dikutip dari situs BMKG pada Rabu (2/11/2022).
Fenomena ini terjadi ketika bulan berada dalam fase bulan purnama, dan bergerak melewati bayangan bumi.
Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi itu bulan akan terlihat berwarna merah.
Sebelumnya, Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menyatakan fenomena gerhana bulan total dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu.
Sementara durasi umbral yakni gerhana bulan sebagian dan total berlangsung selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Lebar gerhana bulan total tersebut sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
Gerhana tersebut termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).
Selain itu, dampak dari gerhana bulan total bagi kehidupan manusia terjadi pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Adapun, gerhana bulan total dapat teramati di Indonesia untuk satu dekade berikutnya akan terjadi pada 8 September 2025, 3 Maret 2026, malam tahun baru 2029, 21 Desember 2029, 25 April 2032 dan 18 Oktober 2032.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News