GenPI.co – Ratusan mahasiswi mengenakan jas almamater warna biru muda geruduk kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Jumat (19/9) petang. Kedatangan mahasiwi yang tergabung dalam aksi massa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) ini mencuri perhatian dan bikin adem lantaran rupawan.
Para mahasiswi milenial itu membawa beragam poster ukuran A3 bertuliskan tuntutan soal bencana kabut asap di Riau. Sebagian mereka ada juga yang berswafoto bahkan live melalui Instagram.
Baca juga :
Tinjau Karhutla, Gubernur Riau: Saya Pakai Masker Biasa Saja
Tinjau Karhutla Riau, Presiden Jokowi Pakai Sepatu Sneakers Lokal
Viral, Riau Tolak Bantuan Satgas Karhutla dari DKI, Ini Alasannya
Selain BEM UNRI, tidak mau ketinggalan pula masa aksi BEM Universitas Muhammadiyah Riau datang pada unjuk rasa itu. Mahasiswa gabungan itu menuding bahwa Gubernur Riau Syamsuar gagal dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Mahasiswa meminta Syamsuar berkomitmen dalam penanganan Karhutla.
Adapun poin yang disampaikan mahasiswi ketika melakukan orasi di halaman kantor Gubernur Riau, diantaranya menuntut Syamsuar selaku pemegang kekuasaan tertinggi di Riau bertindak tegas mencabut izin korporasi yang nakal, terutama perusahaan yang membakar lahan dan tidak bertanggung jawab.
Kemudian, menuntut pemerintah pusat dan daerah memperhatikan wilayah hutan dan gambut yang ada di Riau. Terutama sekali dalam masalah pencegahan karhutla. Lalu mereka menginginkan Gubernur Riau untuk mendeklarasikan 'Riau Bebas Asap' agar bencana serupa tak terjadi lagi di masa mendatang.
"Ayo Pak Gubernur jumpai kami, jangan enak-enakan menikmati AC di dalam kantor. Kami di luar terpapar asap. Kami butuh pemimpin yang peduli dengan rakyat,” teriak mahasiswa menggunakan pengeras suara.
Setelah beberapa jam menunggu pada akhirnya orang nomor satu di Riau itu bersedia menemui ratusan mahasiswi ini. Syamsuar mengatakan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dalam menyikapi permasalahan karhutla.
“Tentunya semua itu dilakukan dengan prosedur, termasuk pencegahan dan penindakan di lapangan melalui instansi terkait. Penindakan terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan akan merata, baik perorangan maupun korporasi. Semuanya tergantung pada hasil penyelidikan dan penyidikan aparat berwenang,” kata Syamsuar, sambil didampingi Wakil Gubernur Riau, Edy Natar.
Syamsuar menekankan saat ini segala upaya telah dilakukan dan pihaknya tidak segan untuk membekukan izin lingkungan perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran hutan dan lahan. Pihaknya tidak tinggal diam. Segala upaya telah dilakukan. Posko kesehatan sudah didirikan dan sekolah sudah diliburkan sebab melihat kualitas udara semakin memburuk.
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News