KADIN Gelar Diskusi Seputar Peluang Regenerative Forest Business

17 November 2022 22:43

GenPI.co - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Host B20 bersama dengan Packard Foundation menyelenggarakan diskusi seputar peluang Regenerative Forestry Business di Forum Tri Hita Karana yang merupakan bagian dari acara G20 di Bali.

Adapun event tersebut bertajuk 'Regeneratif Alam, Pangan, dan Bisnis Kehutanan'.

Event tersebut menampilkan presentasi seputar peluang bisnis baru yang dapat diinvestasikan di sektor bidang kehutanan.

BACA JUGA:  Kadin Indonesia Sebut Regenerative Business Forest Hub Jadi Upaya Kurangi Emisi

Acara tersebut dihadiri oleh para perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Korporasi, Pembuat Kebijakan/Pemerintah, Filantropi, Investor, Akademisi, dan LSM.

Sejak kebijakan Multiusaha Kehutanan diluncurkan, bisnis kehutanan Indonesia memiliki peluang untuk melakukan diversifikasi usaha dan bergerak lebih leluasa tak hanya bisnis berbasis kayu.

BACA JUGA:  Kadin Regenerative Forest Business Dorong Percepatan Kebijakan MUK

Hal itu juga menandai transformasi di sektor kehutanan Indonesia yang mana akan memberikan kontribusi lebih lanjut terhadap sosial, ekonomi, dan lingkungan, termasuk target Indonesia terkait FOLU Net Sink pada 2030.

Terkait kebijakan tersebut, KADIN Indonesia sendiri telah meluncurkan Regenerative Forest Business Hub (RFBSH) pada April 2022.

BACA JUGA:  Elon Musk Bakal Hadir di G20 Secara Daring, Kata Kadin

Program tersebut dilakukan KADIN Indonesia bersama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) dan Kementerian Indonesia Lingkungan dan Kehutanan.

Hal itu bertujuan untuk memfasilitasi perusahaan untuk mengimplementasikan multiusaha kehutanan.

Program ini diharapkan memungkinkan peningkatan kapasitas perusahaan untuk menjadi siap dan mengambil tindakan segera melaksanakan berbagai usaha kehutanan.

Wakil Ketua Umum APHI Bidang Kelestarian Produksi Hutan Soewarso memercayai Regeneratif Forest Business merupakan sektor baru yang dapat diinvestasikan dalam ekonomi hutan.

"Program tersebut berfokus pada keberlanjutan dan secara aktif memperbaharui lahan sektor kehutanan," ucap Soewarso, Rabu (16/11).

Soewarso menerangkan bisnis regeneratif berkaitan dengan masa depan yang mana pengusaha hutan akan melihat bisnis regeneratif bukan hanya mengedepankan keuntungan, melainkan untuk tujuan sosial dan lingkungan.

Adapun penelitian telah dilakukan untuk mempelajari peluang bisnis di bidang kehutanan regeneratif.

Business Specialist dari Lembaga Ekolabel Indonesia Syaiful Bachri menyebut Indonesia memiliki potensi 20 juta hektar lahan untuk bisnis regeneratif hutan.

Dia mengatakan kontribusi sektor kehutanan regeneratif sebagian besar berasal dari komoditas agroforestri kopi, kakao, vanili, gula aren, dan minyak atsiri.

Dia menyebut peluang yang ada tentu akan menarik minat pemangku kepentingan.

"Paparan peluang kehutanan regeneratif dapat memotivasi pemangku kepentingan untuk berinvestasi dan mendukung inisiatif tersebut," kata dia.

Sementara itu, KADIN Indonesia mengundang lebih banyak perusahaan perintis untuk terlibat dan menerapkan Regenerative Forest Business.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co