Modifikasi Cuaca di KTT G20 Berhasil, BMKG Tabur Garam 11,2 Ton

18 November 2022 14:10

GenPI.co - Pelaksanaan G20 di Bali yang dilaksanakan di tengah musim hujan menjadi tantangan tersendiri, terutama acara jamuan makan malam yang dihelat di Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa malam, 15 November 2022.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika bertemu beberapa pemimpin redaksi media nasional di Hotel Apurva Kempinski, Bali pada Kamis, 17 November 2022.

“Saya sudah putuskan gala dinner di GWK, disiapkan lighting-nya dengan baik, dan prakiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) pada hari itu akan hujan,” ucap Presiden.

BACA JUGA:  KTT G20 Bali Berlangsung dengan Lancar, Presiden Jokowi Angkat Jempol untuk PLN

Setelah mendapat informasi bahwa diperkirakan akan hujan, panitia merencanakan untuk melakukan rekayasa cuaca.

“Kita menggunakan BMKG dan kita menyiapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca),” ujar Presiden.

BACA JUGA:  Mobile Charging dan Mobile Service Hyundai Bikin G20 Makin Sukses

Beberapa pemimpin redaksi menduga panitia G20 menggunakan jasa pawang hujan.

“Enggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC,” tutur Presiden menceritakan proses rekayasa cuaca.

BACA JUGA:  WSBK Mandalika 2022 Tak Gunakan Pawang Hujan, Lebih Pilih Gelar Istigasah

Presiden juga menceritakan bagaimana dirinya dikabarkan adanya hujan yang terjadi sebelum acara jamuan makan malam.

“Sore sampai malam, saya dikabari bahwa pesawatnya masih terbang. Jadi tiga hari jelang gala dinner urusan cuaca menjadi fokus panitia,” kata Presiden.

Saat malam pelaksanaan gala dinner, memang cuaca sangat bersahabat, udara sejuk dan tidak hujan. Para kepala negara pun sangat menikmati sajian makan malam dan menyaksikan pagelaran seni.

Dihubungi terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa TMC merupakan kolaborasi BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan TNI AU, dengan didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

“Biasanya garamnya 1,6 ton yg ditabur dengan 2 kali sorti (penerbangan), kemarin 15 November 2022, kita menggunakan garamnya 11,2 ton dengan 11 kali sorti (penerbangan),” ucap Dwikorita.

Selain itu, Dwikorita juga menyampaikan bahwa tim TMC mulai bekerja sejak tanggal 10 November 2022 pagi hingga 16 November 2022 pukul 16.00 WITA. Dengan menggunakan total 29 ton garam yang ditabur melalui 28 sorti penerbangan.

“Dan yang terjadi kemarin awan yang sudah terlanjur menutup merata di atas area perhelatan segera diturunkan sebagai hujan beberapa jam sebelum acara dimulai. Kita menggunakan empat pesawat terbang,” kata Dwikorita.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co