GenPI.co - Munahar berhasil mematahkan kesulitan ekonomi dengan menjadi wisudawan alias lulusan terbaik program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Pria yang kini menjadi kepala sekolah di salah satu sekolah swasta terbaik di Surabaya itu pernah hidup dalam keterbatasan.
Ayah dan ibunya bekerja sebagai buruh tani. Keluarga Munahar tidak memiliki sawah.
Namun, orang tua Munahar bersikeras agar anaknya bisa menempuh pendidikan hingga sarjana.
“Meski banyak yang mengejek waktu itu, bapak dan ibu terus mendukung,” ucap Munahar sebagaimana dilansir laman UM Surabaya, Minggu (20/11).
Munahar pun nekat merantau ke Surabaya setelah lulus dari MA di Bojonegoro.
Dia kuliah di jurusan Ahwal Alsyakhsiyyah UM Surabaya. Selama kuliah, dia hidup di Masjid Al Huda Sidosermo.
“Kurang lebih delapan tahun saya jadi marbut. Saya juga menjadi imam, muazin, dan mengajar TPQ,” kata Munahar.
Dia pun harus naik sepeda onthel untuk ke perpustakaan guna menambah pengetahuan. Munahar melakukannya selama empat tahun.
Setelah lulus kuliah, dia menjadi guru ekstrakurikuler, petugas perpustakaan, dan pemimpin redaksi.
Munahar lantas menjadi guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah 6 Gadung. Dia diangkat menjadi kepala sekolah pada 2018 hingga sekarang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News