Terjebak di PLTU Paiton, Hiu Paus Berhasil Dievakuasi

21 September 2019 21:45

GenPI.co - Tim Rescue Whale Shark Paiton akhirnya berhasil mengevakuasi hiu paus  yang terjebak selama 4 hari di kanal inlet PLTU Paiton Probolinggo, Jawa Timur pada Kamis (19/9). Selanjutnya hewan yang dilindungi tersebut dievakuasi ke laut lepas. 

 “Kami sampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim di Paiton. Akhirnya hiu paus dapat kembali ke laut dengan selamat dan dalam kondisi sehat,” ungkap Direktur Jenderal PRL, Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Jakarta seperti dikutip siaran pers yang diterima GenPI.co, Sabtu (21/9).

Baca juga :

Sensasi Berenang Bareng Hiu di Pantai Bangsring Banyuwangi

7 Rencana Aksi Nasional Lestarikan Hiu Paus, Apa Saja?

Wow, Ternyata Ikan Hiu Dapat Mengeluarkan Cahaya di Dasar Laut

Menurutnya, evakuasi hiu paus yang dipimpin Komandan Kodim 0820/Probolinggo, Letkol Inf. Imam Wibowo ini merupakan aksi terpadu yang dapat dijadikan “role model” bagi Indonesia dalam penyelamatan satwa laut yang terancam punah. 

Ia menyebut, kegiatan evakuasi ini telah dilaksanakan selama 4 hari yaitu tanggal 16 – 19 September 2019. Evakuasi menggunakan teknik yang dikombinasikan dari beberapa metode yang sudah diujicobakan sebelumnya yaitu dengan jaring kantong yang diberi bingkai besi berukuran 6x4 meter di bagian mulut jaring. 

Dengan pertimbangan kecepatan arus di inlet sebesar 0,8 -  1 m/s, tim menerjunkan tiga unit perahu karet berjenis sea rider dan rubber boat, serta kren untuk menghalau hiu paus agar masuk ke dalam jaring dan kemudian dapat ditarik oleh perahu karet ke arah laut.  

Kepala BPSPL Denpasar, Suko Wardono menceritakan, evakuasi di hari terakhir dimulai sejak pukul 05.00 WIB. Proses ini diawali dengan memasukkan jaring kantong ke kanal inlet dengan mobile crane berkapasitas 30 ton. Namun, crane tidak kuat menahan jaring kantong yang terbawa arus, sehingga dilakukan penggantian crane dengan kapasitas yang lebih besar yaitu 50 ton. 

“Sementara itu, tim sekoci berusaha menggiring hiu paus dengan menggunakan umpan menuju jaring kantong. Jaring kantong diturunkan dari sisi kiri kanal inlet dengan pertimbangan mobilitas dari mobile crane dan juga beberapa instalasi di lingkungan PLTU,” ujar Suko. 

Selain itu, hiu paus ini juga lebih banyak muncul dan berada di sisi tersebut. Tidak hanya itu, ikan ini juga mempunyai kebiasan membelok dan berenang kemudian kembali ke arah barat kanal inlet (menuju bagian ujung kanal inlet unit 8). “Tepat pukul 13:00 WIB, spesies ikan terbesar ini berhasil digiring dan masuk kedalam jaring kantong tanpa perlawanan,” lanjut Suko. 

Sebagai informasi, puluhan ekor ikan hiu paus biasa muncul di daerah sekitar perairan Pasuruan sekitar Juli. Pada Agustus hingga September, kawanan ikan ini akan mengarah ke timur menuju perairan Probolinggo. Kemudian mereka bergerak ke perairan Situbondo pada Desember hingga Januari dan diprediksi bermigrasi ke Luar Selat Madura menuju Benua Australia, Pulau Sulawesi, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, hingga perairan negara Filipina. Perpindahan kawanan ini bergantung dari sumber makanan (plankton dan ikan kecil).

Video seru hari ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co