GenPI.co - Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro kurang setuju apabila sekolah melarang siswa bermain permainan lato-lato.
Menurut dia, sekolah justru bisa menjadi fasilitator bagi siswa untuk menyalurkan hobi bermain lato-lato.
Misalnya, sekolah menggelar lomba lato-lato. Namun, Koentjoro juga mengimbau sekolah mengingatkan siswa soal bahaya bermain lato-lato.
“Anak-anak diingatkan bahaya lato-lato bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan,” kata Koentjoro sebagaimana dilansir laman UGM, Sabtu (14/1).
Dia menjelaskan lato-lato memiliki banyak manfaat bagi anak. Salah satunya mengurangi kebiasaan bermain gadget.
“Dulunya waktu untuk main HP sekarang ke lato-lato,” ucap Koentjoro.
Menurut Koentjoro, permainan lato-lato bisa melatih konsentrasi dan ketangkasan fisik anak.
Selain itu, dia juga mengatakan permainan tersebut bisa melatih kepercayaan diri dan sosialisasi anak.
“Lato-lato bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah,” tutur Koentjoro.
Menurut dia, orang tua harus mengedukasi anak soal cara, aturan, dan bahaya lato-lato.
“Peran orang tua harus ada. Bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak,” tutur Koentjoro. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News