GenPI.co - Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) pukul 20:16 WIB menyebabkan belasan korban meninggal dunia
Mereka adalah warga yang tinggal di RW kelurahan Rawa Badak Selatan, Tanjung Priok.
Ibu Rini (51) sebagai warga RT 05 RW 01 Kelurahan Rawa Badak Selatan menceritakan detik-detik saat kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang.
Dia mengaku keluarganya berpencar setelah mendengar suara ledakan disertai kobaran api besar yang terjadi di area Depo Pertamina Plumpang itu.
"Kami memang berpencar, saya dan suami jalan kaki sedangkan anak saya dan yang lain naik motor untuk mencari tempat mengungsi," ungkap Ibu Rini, Selasa (7/3/2023).
Peristiwa kebakaran itu bahkan telah merenggut nyawa putri bungsunya, ibunda tercinta, dan keponakannya.
Dia masih tidak menyangka atas peristiwa kelam itu akan menjadi kenangan terburuk di sepanjang hidupnya.
"Anak saya, ibu, dan keponakan yang usianya masih 4 tahun harus meninggal dunia karena kejadian itu. Adik saya masih dirawat di RS karena menderita luka bakar di sekujur tubuhnya sedangkan adik ipar saya masih belum ditemukan sampai saat ini," katanya.
Ibu Rini saat ini hanya berusaha ikhlas untuk bisa menerima segala kenyataan yang terjadi atas kejadian tersebut.
"Ini benar-benar ujian terberat dalam hidup saya. Tapi ini sudah menjadi takdir dari Allah SWT dan saya harus menerimanya dengan lapang dada," tuturnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) pukul 20:16 WIB.
Kebakaran ikut merembet ke sejumlah pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kebakaran Depo Pertamina Plumpang menyebabkan 17 orang meninggal dunia.
Kemudian, sebanyak 1.085 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mengungsi ke berbagai tempat di sekitar lokasi kebakaran.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News