Dukung PJL Jadi Pusat Pengolahan B3, LaNyalla: Jangan Anggap Sepele Limbah

07 Maret 2023 22:00

GenPI.co - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung BUMD PT Pratama Jatim Lestari (PJL) menjadi pusat pengolahan limbah B3 terbesar dan terbaik di Jawa Timur. 

LaNyalla pun sudah mengunjungi perusahaan yang ada di Mojokerto itu pada Selasa (7/3). Dia disambut Direktur Utama PT PJL Haries Purwoko dan para karyawan.

Haries menjelaskan PT PJL adalah perusahaan yang telah berdiri sejak 2019. Dia menuturkan PJL menyediakan layanan pengumpulan, daur ulang, pengolahan dan pembuangan untuk limbah berbahaya dan limbah tidak berbahaya.

BACA JUGA:  Ketua MPR dan DPD Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Pengamat: Berbahaya!

PT PJL juga mempunyai one package service yang menjadi salah satu keunggulannya.

“One Package Service merupakan unique selling kami, di antaranya meliputi kerja sama dengan jasa pengangkutan (transporter), jasa pengumpul, jasa pengolahan dan jasa pemanfaat limbah,” kata Haries.

BACA JUGA:  Mudahkan Masyarakat, Setjen DPD Luncurkan Aplikasi JDIH

Menurutnya, misi PT PJL antara lain menciptakan area pemanfaatan yang luas dan sesuai untuk pengelolaan limbah, menambah fasilitas pengolahan dengan kualitas terbaik, memberdayakan SDM masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan publik.

“Kemudian mengumpulkan setiap ahli di bidangnya untuk mengoperasikan PPSLB3 Dawar Blandong,” ujarnya.

BACA JUGA:  Mahyudin DPD: Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu Merusak Tata Negara

“Hingga saat ini terdapat banyak customer kami yang telah bekerjasama dalam pengelolaan limbah industri. Hubungan pihak customer dengan PT Pratama Jatim Lestari dalam pengelolaan limbah B3 mengarah kepada konsep 3R (Reuse, Recycle & Recovery), serta sesuai dengan sistem cradle to grave,” jelasnya.

Di sisi lain, AA LaNyalla meminta semua pihak tidak memandang sebelah mata persoalan limbah.

"Dampak yang dapat ditimbulkan sangat luar biasa. Bisa merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat secara luas. Oleh sebab itu, saya mendukung PT PJL menjadi pusat pengolahan limbah B3 terbesar dan terbaik di Jawa Timur,” katanya.

LaNyalla menjelaskan Jatim adalah provinsi besar di Indonesia sehingga membutuhkan pusat pengolahan sampah berbahaya agar lingkungan dapat terus terjaga.

LaNyalla mengatakan krisis lingkungan di bumi makin mengkhawatirkan. Dilansir dari situs resmi United Nations Environment Programme (UNEP), sekitar 7 miliar dari 9,2 miliar ton plastik yang dihasilkan pada 1950-2017 telah menjadi limbah plastik.

UNEP juga mengatakan bahwa setiap menit setara dengan satu truk sampah plastik dibuang ke laut.

Selain itu, limbah organik juga tak kalah mengkhawatirkannya dengan limbah plastik. Data dari UNEP melaporkan bahwa 931 juta ton atau sekitar 17% dari makanan yang tersedia pada tahun 2019 terbuang begitu saja ke tempat pembuangan sampah, pengecer, restoran, dan sebagainya. 

LaNyalla menuturkan Limbah yang terkumpul di tempat pembuangan sampah dapat disortir untuk dilakukan pemilahan terhadap barang-barang yang dapat didaur ulang.

"Itulah prinsip pengolahan limbah yang baik bagi lingkungan. Dengan melakukan pengolahan limbah yang baik, kita telah membantu menjaga dan merawat bumi ini agar bisa terus dinikmati oleh generasi-generasi mendatang. Untuk anak cucu rakyat Indonesia tercinta," kata LaNyalla. (*) 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co