GenPI.co - Demonstrasi mahasiswa berlanjut pada Senin (30/9). Massa mulai memenuhi kawasan di depan Gedung MPR-DPR RI, Senayan Jakarta. Salah satu yang berunjuk rasa adalah massa dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).
Keramaian itu dilihat sebagai kesempatan bagi sejumlah pedagang kaki lima untuk menjajakan jajanannya. Sebagaimana diberitakan ANTARA, di hari Senin ini, beberapa pedagang tampak berjejeran menunggu para pengunjuk rasa untuk membeli dagangan mereka.
Eman adalah salah satu pedagang yang berjualan di antara keramaian pengunjuk rasa di depan gedung MPR-DPR RI. Kepada ANTARA ia mengatakan, bukan hari ini saja dia berjualan di kawasan itu. Pada demo di hari-hari sebelumnya, ia juga mencari nafkah di situ.
Di kawasan itu, Eman tak menjajakan makanan. Ia yang sehari-hari berjulan di Jakarta Timur itu menjajakan handuk dan beragam kain lainnya. Namun begitu, dia mengaku dagangannya selalu laku terjual.
“Sehari berhasil menjual 50 buah handuk berukuran kecil dengan harga Rp15 ribu,” katanya.
Pedagang lain di tempat itu bernama Doni. Tak seperti Eman, Doni lebih memilih menjajakan makanan untuk mengganjal perut para pedemo.
Beberapa makanan yang ia jajakan yakni tahu goreng, mangga muda hingga kacang goreng. Ia juga mengaku dagangannya laris manis pada saat aksi unjuk rasa.
"Satu jenis makanan pokoknya Rp500.000 tiap harinya. Nah kaliin tiga dah tuh," imbuh Doni.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kawasan sekitar gedung MPR-DPR RI menjadi salah satu titik konsentrasi massa pengunjukrasa selama beberapa hari belakangan.
Mereka datang untuk menuntut para wakil rakyat menggugurkan UU KPK, RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan.
Tonton! Pasal-pasal kontroversial RUU KUHP:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News