GenPI.co - BMKG memberikan penjelasan terkait dua kali gempa yang sempat menggetarkan wilayah Bali pada Senin (10/4).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa dengan magnitudo 5 dan 5,2 itu akibat aktivitas subduksi lempeng.
“Dari hasil analisis gempa itu punya pergerakan naik atau thrust fault,” katanya dikutip dari Antara, Senin (10/4).
Gempa yang pertama tercatat sekitar 100 kilometer barat daya Kuta Selatan Bali dengan kedalaman 10 kilometer.
Selang satu menit yakni pukul 08.37 WITA tercatat gempa dengan magnitudo mencapai 5,2 dengan koordinat 9,63 Lintang Selatan (LS) dan 115,12 Bujur Timur (BT), serta kedalaman 10 kilometer.
Gempa tersebut dirasakan di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan NTB dengan skala Mercalli (MMI) III.
Kemudian skala MMI II-III berupa benda ringan yang digantung bergoyang, dirasakan di Karangasem, Bali, Sumbawa Barat, NTB, Kuta Selatan, serta Badung.
“Gempa bumi itu jenis gempa bumi dangkal karena adanya aktivitas subduksi lempeng,” tuturnya.
Daryono mengimbau supaya masyarakat tidak panik dan memastikan bangunan rumahnya tidak ada kerusakan akibat gempa.
“Warga supaya tetap tenang seusai adanya dua kali gempa itu,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News