GenPI.co - Ikatan Dokter Indonesia memberikan respons terkait penganiayaan dokter di Lampung yang dilakukan oleh pasiennya.
Ketua IDI Lampung dr Josi Harnos mengatakan pihaknya telah memaafkan para pelaku tindak pidana tersebut.
“Pada hakikatnya sesama manusia harus saling memaafkan. Tetapi proses hukum harus tetap berjalan,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (26/4).
Josi menekankan dengan berjalannya hukum terhadap para pelaku itu menjadi suatu bentuk IDI dalam menghargai bangsa yang merupakan negara hukum.
“Biarkan hukum berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Dia juga menyayangkan peristiwa penganiayaan tersebut. Sebab tenaga kesehatan dan dokter merupakan aset setiap daerah yang bisa memberi kontribusi nyata ke warga.
“Kami sulit sekali menempatkan dokter di lokasi yang jauh. Kalau nanti dokter tidak berani masuk ke pelosok, yang rugi siapa,” tuturnya.
Josi mengatakan masyarakat terutama yang berada di wilayah pelosok supaya lebih menghargai dokter yang praktik.
Josi menyampaikan dokter tersebut mengabdi untuk membantu masyarakat sambil menjalankan tugas atas nama negara.
“Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik dan tak dihargai oknum masyarakat, tentu bisa berdampak buruk bagi dokter lainnya,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News