Guru Lombok Tengah Disebut Sumbang Kerugian, PGRI Tabayun

02 Agustus 2023 21:20

GenPI.co - Seorang pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial LM menyebut guru sebagai penyumbang kerugian cukup besar.

Pernyataan tersebut diungkap melalui pesan WhatsApp kepada salah seorang guru yang memprotes aplikasi daftar hadir online.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lombok Tengah Amir mengatakan akan tabayun untuk mengklarifikasi beberapa tuduhan oknum pegawai BKPP.

BACA JUGA:  Anggota DPRD Lombok Tengah Kena Kasus Narkoba, Katanya Cuma Korban

Pihaknya tidak memungkiri bahwa ada oknum guru yang korupsi waktu sebagaimana tuduhan.

"Ada, sih, oknum guru yang datang terlambat dan itu tidak hanya guru saja," kata Amir kepada GenPI.co NTB, Rabu (2/8).

BACA JUGA:  Keren! Pilkades di Lombok Tengah NTB Bakal Gunakan e-Voting

Amir juga tidak memungkiri tuduhan yang menyebut adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Soal temuan itu semua sudah selesai," tegas Amir.

BACA JUGA:  78 Atlet Paragliding Tanding di Sky Lancing Lombok Tengah, Masyarakat Harus Jaga Citra

Dalam chat WhatsApp yang beredar, oknum pegawai BKPP menyebut selama beberapa tahun terakhir, guru sebagai penyumbang kerugian yang cukup besar.

Di antaranya ialah dari pelanggaran disiplin, pelanggaran administrasi, dan temuan pemeriksaan keuangan BPK dan KPK.

LM juga menyebut guru-guru sudah terlalu nyaman. Sebab, dia menganggap para guru masuk dan pulang semaunya.

"Mohon untuk saling mengoreksi. Tidak hanya melihat dari tuntutan hak, tetapi juga pemenuhan pada kewajiban," tulis LM. (Ahmad Sakurniawan/GenPI.co NTB)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co