Bekali Delegasi Indonesia, Menteri LHK Siti Nurbaya Ingatkan 3 Persoalan Dunia

04 Agustus 2023 23:20

GenPI.co - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan bekal sebagai persiapan para delegasi Indonesia menghadapi berbagai perundingan di COP28 Dubai. 

Siti menjelaskan suasana COP 28 diiringi persoalan dunia, yaitu triple planetary crisis yang meliputi perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. 

Persoalan tersebut menjadi tantangan global yang sedang dihadapi saat ini dan memerlukan kolaborasi serta kerja sama baik bilateral maupun multilateral guna mempertahankan masa depan yang tetap layak huni.

BACA JUGA:  KLHK All Out Tuntaskan Masalah Sampah demi Kesejahteraan Masyarakat

“Ketiga persoalan itu bila didalami, ultimate masalahnya adalah indikasi kerusakan atmosfer, baik dengan simpton hilangnya biodiversity ataupun dahsyatnya polusi,” kata Siti, Jumat (4/8).

Menurut Siti, persoalan itu bisa menyebabkan kerusakan atmosfer dengan peningkatan emisi gas rumah kaca di tingkat global dan perubahan iklim.

BACA JUGA:  Gakkum LHK Tangkap Perusak Taman Hutan Raya Bukit Mangkol

Siti menegaskan, sejak 2015, Indonesia terus berkomitmen melakukan upaya penurunan emisi GRK dan menyampaikan berbagai dokumen wajib ke Sekretariat UNFCCC.

Antara lain, Third National Communication, 2nd dan 3rd Biennial Update Report, First Nationally Determined Contribution (1st NDC), Updated NDC, dan Strategi Jangka Panjang Pembangunan Rendah Karbon Berketahanan Iklim 2050 (Long Term Strategy Low Carbon and Climate Resilience 2050).

BACA JUGA:  Menteri LHK Siti Nurbaya Ajak Negara ASEAN Perjuangkan Lingkungan Bersih

Dirinya menerangkan sebagaimana hasil perundingan sejak di Glasgow tahun 2021, Para Negara Pihak diminta memperkuat target NDC 2030 pada akhir 2022.

“Pada 23 September 2022, Indonesia menyampaikan Enhanced Nationally Determined Contribution atau ENDC ke Sekretariat UNFCCC, dengan mempertajam target reduksi emisi GRK dari 29 menjadi 31,89 persen dengan kekuatan nasional dan dari 41 menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional pada 2030,” terang Menteri Siti.

Dia menjelaskan ENDC dibangun dalam orientasi menuju kondisi penuruan 1,5 derajat Celcius.

“Dengan exercise yang detail, kita mendapatkan angka 43,2 persen kondisi CM 2 pada 2030. Angka itu kira-kira sama dengan target USA, yaitu 43 persen.” ujar Siti. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co