Sidaksos, Database Kemiskinan Pertama di Jawa Tengah

09 Oktober 2019 09:15

GenPI.co - Pemerinta Kota Semarang menginisiasi big data untuk penanganan kemiskinan melalui progam Sistem Informasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (Sidaksos). Menariknya, ini adalah sistem informasi dan database tentang warga miskin pertama di Jawa Tengah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi  mengatakan, dengan Sidaksos ini Pemkot Semarang akan memiliki sebuah data besar. Terutama untuk mencatat siapa saja warga Kota Semarang yang masuk kategori miskin.

BACA JUGA: Sampah Kepung Jateng, Ganjar: Cari Solusinya di Kongres

“Sehingga tidak hanya sebatas bicara jumlah warga miskin 4,1 persen saja, tetapi siapa 4,1 persen ini, mulai usianya, masuk kelompok miskin yang seperti apa,” terang Wali Kota yang akrab disapa Hendi itu, Selasa (10/8)

Sebagai informasi, Kota Semarang berhasil menurunkan angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir. Dari angka 5,68% di tahun 2011, turun menjadi 4,14% di tahun 2018 lalu.

Dijelaskan, sistem ini dikembangkan oleh Dinas Sosial Pemkot Semarang. Sidaksos berfungsi memberikan data terkini tentang warga miskin. Itu juga menjadi dasar pemberian bantuan dan penanganan fakir miskin di kota itu.

Hendi mengharapkan data yang tersaji dalam sistem ini dapat segera digunakan untuk membagi tugas strategis kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Ini penting sekali, Sidaksos ini menjadi sebuah parameter bagi dinas terkait untuk melihat titik mana yang warganya rentan kemiskinan, wilayah yang kumuh di mana, sehingga infrastruktur masuk, UMKM bisa masuk,  sehingga lebih tepat sasaran. Kalau tidak ada data hanya mengandalkan asumsi," tandasnya.

BACA JUGASemarang Borong Penghargaan Abiwara Pariwisata 2019

Hendi juga meminta kepada para Lurah di Kota Semarang dapat menerapkan kerja cepat, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Dua media besar diakuinya telah disiapkan untuk mengawal pelaksanaan dan efektivitas sistem ini.

Melalui 2 media cetak besar di Kota Semarang tersebut, Pemerintah Kota Semarang akan dibantu melakukan penilaian kepada para Lurah secara objektif melalui ajang Kampung Hebat dan Lurah Hebat. Nantinya bagi lurah yang terpilih akan secara khusus mendapatkan apresiasi dari pihak - pihak terkait.

“Jadi untuk para lurah juga ada dua kegiatan yang dapat dimanfaatkan, sehingga harapannya dapat menunjukkan kinerja terbaiknya,” ungkap Hendi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co