GenPI.co - Sebanyak 3 titik evakuasi disiapkan Korem sebagai antisipasi dampak erupsi Gunung Marapi terhadap masyarakat di Sumatra Barat.
Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan 3 titik evakuasi itu masing-masing di Nagari (Desa) Padang Laweh, Sungai Pua, dan Ampek Angkek.
Hal ini menyusul status Gunung Marapi yang naik dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak Selasa (9/1).
"Kami siapkan 3 titik evakuasi bagi masyarakat yang berada di zona merah radius 4,5 kilometer (km) dari puncak Marapi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi," kata dia, Kamis (11/1).
Danrem membeberkan pihaknya juga menyediakan lokasi penampungan di dua nagari, yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Agam.
Menurut dia, lokasi pengungsian ini memanfaatkan sekolah-sekolah.
"Kami juga mendirikan posko lapangan, yakni di Sungai Pua dan Batang Lasi. Di posko ini ditempatkan personel dengan melibatkan semua unsur," papar dia.
Di sisi lain, letusan Gunung Marapi akan berdampak terhadap 12.000 warga di enam nagari.
Adapun warga terdekat berjarak 4,1 km di Limo Kampuang dan 4,3 km di Bukit Batabuah.
"Bencana yang perlu diantisipasi dari letusan Gunung Marapi adalah lontaran lava pijar juga banjir lahar dingin. Dari kontur pegunungannya, ada cekungan di dua titik, yakni di Limo Kampuang dan Bukit Batapua yang berpotensi memicu banjir lahar dingin," papar dia .
Sementara itu Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Marapi, Kristianto, menjelaskan pihaknya melarang masyarakat berada pada radius 4,5 km dari kawah.
Hal ini karena diperkirakan material vulkanik berukuran batu dan kerikil bisa mencapai radius ini.
Selain itu, masyarakat juga diminta memakai masker agar tidak terkena Ispa karena hujan abu.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News