GenPI.co - Gunung Semeru di di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi sebanyak dua kali pada Sabtu (20/1) pada pukul 08.13 WIB dan 10.02 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto mengatakan erupsi Gunung Semeru ini terpantau dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak pada pukul 08.13 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," kata dia.
Liswanto menjelaskan gunung api ini kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak pada pukul 10.02 WIB.
"Kolom abu juga teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," papar dia.
Liswanto mengimbau masyarakat dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Hal ini karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Kemudian warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," ungkap dia.
Saat ini status Gunung Semeru ini di level III atau siaga.
Di sisi lain, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Ini terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menambahkan erupsi Gunung Semeru tidak berdampak.
"Tidak ada sebaran abu vulkanik yang mengarah ke permukiman warga dan aktivitas warga berjalan normal, meskipun Gunung Semeru erupsi," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News