GenPI.co - Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer pada Senin (19/2).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel menjelaskan erupsi ini terjadi pada Senin pukul 16.39 WITA dengan kolom abu mengarah ke tenggara.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35,6 milimeter dan durasi 67 detik," kata dia, Selasa (20/2).
Yeremias mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di wilayah radius 2 kilometer (km) dari pusat aktivitas vulkanik.
Pada pengamatan kegempaan periode pukul 00.00 hingga 24.00 WITA, Gunung Ili Lewotolok tercatat mengalami 7 kali gempa letusan.
PVMBG juga mencatat terjadinya 314 kali gempa hembusan, 3 kali gempa tremor nonharmonik, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 2 kali gempa tektonik jauh.
Maka dari itu, dia juga meminta masyarakat di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona, untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ili Lewotolok.
Yanto menyebut masyarakat dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Hal ini dilakukan untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lain yang disebabkan abu vulkanik.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News