GenPI.co - Banjir lahar dingin Gunung Semeru di Jawa Timur terjadi selama 3 jam setelah hujan deras mengguyur pada Minggu (3/3).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian mengatakan Gunung Semeru menunjukkan aktivitas gempa getaran banjir pada pukul 12.00-18.00 WIB.
"Memang terjadi 1 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 10.819 detik atau 3 jam lebih," kata dia, dikutip Senin (4/3).
Sebagai informasi, dari rekaman CCTV yang dipantau BPBD Lumajang, letusan sekunder mengalir ke aliran sungai Besuk Kobokan dan Kali Lanang.
Mukdas membeberkan Gunung Semeru juga mengalami 10 kali gempa letusan dengan amplitudo 11-22 mm.
Lama gempa selama 50-125 detik lalu 2 kali harmonik dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 75-120 detik.
"Untuk pengamatan secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah ke arah utara," papar dia.
Di sisi lain, saat mengalami erupsi visual letusan Gunung Semeru tidak teramati.
Akan tetapi, erupsi Gunung Semeru ini tercatat seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 134 detik.
Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 19.10 WIB dengan visual letusan tidak teramati.
Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 114 detik.
Maka dari itu, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News