Makam Pangeran Jayakarta Jadi Saksi, Doa Pak Jokowi Terkabul…

29 Oktober 2019 20:00

GenPI.co - Kompleks Masjid Jami Assalafiyah merupakan tempat dimakamkannya satu di antara pahlawan Indonesia, yakni Pangeran Jayakarta.

Makam keramat ini berada di kawasan Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur. Makam Pangeran Jayakarta  ini tak pernah sepi dari peziarah.

Bahkan di hari kerja, para pengunjung menghabiskan waktu untuk bertahlil di depan makam keramat itu. Pengunjungnya pun dari berbagai kalangan.

Pangeran Jayakarta adalah seorang penguasa Kota Pelabuhan Jayakarta pada 1602-1619, sebagai wakil dari Kesultanan Banten.

BACA JUGA: Kamar 308, Saksi Pernikahan Presiden Soekarno dan Nyi Roro Kidul

Asal-usul Pangeran Jayakarta masih samar. Ada yang percaya, Pangeran Jayakarta adalah nama lain dari Pangeran Achmad Jakerta, putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari Kesultanan Banten. Namun, ada juga yang menganggap Pangeran Jayakarta adalah Pangeran Jayawikarta.

Tidak sulit mencari lokasi makam ini, peziarah akan disambut dua gapura layaknya kerajaan masa lalu. Melepas alas kaki jadi kewajiban tiap pengunjung yang datang.

Melangkah melalui gapura, ada dua tempat yang bisa dituju, yakni makam Pangeran Jayakarta dan Masjid Jami Assalafiiyah.

BACA JUGA: Kecantikan Nyi Blorong, Bisa Bikin Seseorang Kaya Mendadak

Sementara itu, di lokasi makam, ada empat makam lain yang mendampingi kubur Pangeran Jayakarta.

"Itu ada Pangeran Lahut anak dari Pangeran Jayakarta. Kemudian Pangeran Soeria dan Pangeran Sageri itu keponakannya. Satu lagi Ratu Rupiah, istri dari Pangeran Sageri," ujar Kepala Pengurus Masjid Jami Assalafiiyah, Haji Suhendar beberapa waktu lalu.

Suhendar menuturkan, setiap hari ada saja warga yang berziarah mendoakan Pangeran Jayakarta.

"Paling ramai itu malam Jumat Kliwon," tuturnya.

Maka tak aneh jika warga biasa hingga tokoh nasional, pernah ngalap berkah di tempat ini. Misalnya, Joko Widodo (Jokowi) dan Sutiyoso pernah mendatangi Makam Pangeran Jayakarta sebelum menjadi pemimpin Ibu Kota (Gubernur) Jakarta.

"Banyak pejabat yang ke sini. Mencari berkah atau pun jabatan, ya semua itu ikhtiar. Yang penting itu harus paham yang memberi itu Allah dan memintanya juga ke Allah," beber Haji Suhendar.

BACA JUGA: Din Syamsuddin Masuk Daftar 119 Teroris Dunia? Intelijen Jahat…

Banyak warga meyakini bahwa Pangeran Jayakarta merupakan 'orang yang punya Jakarta'. Dengan demikian, banyak orang datang dengan sebuah keinginan, satu di antaranya menjadi gubernur.

"Datang ke sini istilahnya permisi atau minta izin terlebih dahulu agar niat baiknya tersampaikan saat menjabat," ujar Hidayat, warga sekitar Masjid Pangeran Jayakarta.

Sementara itu, di lokasi seluas 3.000 meter persegi sederetan makam juga tampak mengelilingi. Itu adalah tempat peristirahatan terakhir para keluarga dan keturunan dari Pangeran Jayakarta.

Di depan makam yang dibangun layaknya pendopo, ada sebuah batu besar memunggungi 2 buah tombak dan sebuah perisai bertuliskan Jayakarta.

Prasasti itu dibuat 2003 dan merupakan persembahan dari mantan Panglima TNI Djoko Santoso saat menjabat sebagai Pangdam Jaya.

"Jenderal Djoko sering berziarah ke sini. Itu dari beliau," lanjut dia.

BACA JUGA: Hotel Horor: Tetangga Kamar 305, Tak Ingin Aku Terlelap

Di samping makam keramat juga berdiri pohon besar yang ditaksir berusia ratusan tahun. Suhendar mengatakan, pohon itu tidak pernah menjatuhkan ranting besarnya ke bangunan sekitarnya, baik makam maupun masjid.

"Itu pohon kiara. Dari saya kecil sudah ada itu pohon. Umurnya mungkin bisa lebih dari 500 tahun. Namun, itu pohon nggak pernah menimpa bangunan kalau rantingnya jatuh. Besar rantingnya kalau jatuh. Saya juga aneh," tutupnya.(GenPI.co)


 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co