GenPI.co - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan akhir masa jabatannya pada 2021 dengan Husnulkhatimah atau berakhir dengan baik. Untuk itu, Risam tak butuh pencitraan.
"Tidak ada uang yang saya gunakan untuk pencitraan," kata Risma saat rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (31/10).
Meski demikian, Risma mengakui tidak bisa memungkiri banyak informasi yang beredar dan tidak bisa membendungnya. "Jadi, mohon percaya kepada saya," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Dia Alasan Bu Risma Menolak Jadi Menterinya Pak Jokowi
Sebaliknya, kata Risma, jika ingin melakukan pencitraan, hal itu sudah dilakukannya sejak tahun-tahun sebelumnya.
Ia pun menolak ketika ditawari jabatan menteri oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kemarin pun saya tolak. Betul itu yang saya jawab. Yang saya sampaikan ke media, saya berani disumpah dengan cara apa pun," katanya.
Akan tetapi, karena dugaan pencitraan itu, Risma mengambil sikap meminta semua pejabat di sekretariat daerah, asisten, dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tidak berbicara atau memberikan statemen ke media massa.
BACA JUGA: Kronologis Tri Rismaharini Ogah Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
"Mulai hari ini saya minta, dan kalau memang dibutuhkan mulai jajaran di bawah saya, sekda, asisten, kepala OPD, dan staf tidak saya perkenankan bicara ke media," ungkapnya.
Untuk semua pemberitaan, menurut Risma, akan dikomunikasikan dengan media center Pemkot Surabaya.
"Karena bagi saya, harga diri lebih penting dibandingkan yang lain," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News