GenPI.co - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sistem penganggaran DKI Jakarta melalui sistem elektronik atau e-budgeting tidak diganti, melainkan akan ditingkatkan (upgrading).
"Ini hanya mau upgrade saja sehingga sistemnya smarter and smarter," kata Anies di Jakarta, Sabtu (2/11).
Anies mengaku dengan meningkatkan sistem e-budgeting, selain anggaran bisa diakses, publik atau masyarakat juga nantinya bisa memberikan komentar.
BACA JUGA: Soal Lem Aibon, Relawan Anies Baswedan: PSI Cari Sensasi
"Kami mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas dan smart system. Itu kami pegang," ucap Anies.
Anies menyebut upaya pembaruan e-budgeting bukan baru dilakukan setelah adanya ricuh kejanggalan anggaran dalam dokumen KUA-PPAS 2020 yang disebut karena kesalahan input, tetapi telah lama disiapkan dan akan diluncurkan pada akhir tahun 2019.
"Itu sudah dikerjakan setahun lebih, segera diluncurkan," tuturnya.
BACA JUGA: Unggah Meme Anies Baswedan Jadi Joker, Ade Armando Dipolisikan
Menurut Anies, perlunya peningkatan e-budgeting karena belajar dari kasus sebelumnya, dengan adanya kejanggalan anggaran yang dinilainya bukan hanya karena unsur manusia tapi juga karena faktor sistem.
Intinya, tambah Anies, pihaknya menginginkan agar sistem tersebut memiliki sifat mendeteksi berbagai keganjilan-keganjilan yang terjadi dalam penyusunan anggaran. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News