Dari Fulan Fehan, Pesona Likurai Akan Terpancar

03 Oktober 2018 00:09

Bukit Fulan Fehan, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dipilih menjadi tuan rumah Festival Likurai Timor 2018. Ribuan penari Likurai akan beraksi di sini. Digelar 4-7 Oktober 2018, Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan hadir mmeriahkan acara

Tahun ini, Festival Likurai Timor 2018 masuk dalam agenda pariwisata nasional.  Banyak kesenian dan budaya yang akan disajikan. Salah satunya tari kolosal khas Belu, NTT. Berada di perbatasan, festival budaya ini juga melibatkan penari Likurai dari Timor Leste.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik inisiatif dari pemerintah daerah Belu. Karena menjadikan Festival Likurai sebagai acara lintas batas.

Ia mengatakan, kunci untuk menarik negara tetangga terletak pada seni dan budaya, musik dan kuliner. Orang-orang dari Timor Leste dapat mengajukan permohonan visa bebas untuk memasuki Indonesia dan bahkan menggunakan mata uang mereka sendiri untuk berbelanja di sini.

“Hal lain yang penting adalah bagi pemerintah daerah, gubernur, walikota dan bupati untuk berkomitmen menjaga akses, akomodasi dan ketertarikan di wilayahnya," kata Menpar Arief Yahya, Selasa (2/10).

Festival Likurai adalah pesta tarian perang dari masyarakat pulau Timor, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Belu. Tarian tersebut menggambarkan pertarungan penduduk setempat untuk mengusir penjajah selama masa lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, festival ini digelar persis di perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Puncak kegiatan Festival Fulan Fehan menampilkan ribuan penari Likurai di obyek wisata alam Fulan Fehan yang berada di lembah. Tepat di kaki Gunung Lakaan.

"Itu tentu sesuatu yang membanggakan buat kita. Bahwa seni budaya NTT khususnya tarian Likurai, masuk dalam agenda pariwisata nasional," kata Marius.

Tahun lalu, total 6.000 penari melakukan tarian Likurai di Bukit Fulan Fehan berhasil memecahkan rekor MURI untuk jumlah penari tradisional terbanyak. Tahun ini rekor tersebut akan dipecahkan sendiri.

"Prestasi tersebut mampu mengangkat seni dan budaya tradisional Indonesia dan layak disaksikan oleh wisatawan. Tahun ini penarinya disiapkan lebih banyak lagi," ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co