GenPI.co - Personel Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz 2025 melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penyerangan guru honorer dan tenaga kesehatan oleh KKB di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.
Dalam insiden ini, 1 guru meninggal dunia dan 6 orang lain terluka oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Mereka diketahui juga melakukan pembakaran fasilitas publik.
Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengatakan olah TKP dilakukan di tiga lokasi utama, yakni kompleks perumahan guru SD Advent Anggruk, Gedung RS Efata Angguruk, dan sekolah.
"Tim gabungan juga mengevakuasi sejumlah korban luka dan korban meninggal dunia dari lokasi kejadian menuju RS Efata dan selanjutnya ke Dekai, Yahukimo," kata dia, dikutip Selasa (25/3).
Faizal membeberkan olah TKP adalah bagian penting dari proses penyidikan berbasis Scientific Crime Investigation.
Hal ini dilakukan demi mengungkap kebenaran peristiwa pidana.
"Olah tempat kejadian perkara dilaksanakan untuk membuat terang suatu peristiwa pidana sebagai bagian dari Scientific Crime Investigation sehingga kami dapat mengumpulkan barang bukti, keterangan saksi di lapangan untuk dapat mengetahui bagaimana peristiwanya dan siapa pelaku," papar dia.
Dari hasil olah TKP, peristiwa ini berlangsung selama dua hari pada Jumat-Sabtu (21-22/3).
Para pelaku KKB yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru honorer menggunakan senjata tajam.
Mereka membakar 2 unit rumah dinas guru, merusak 7 ruang kelas sekolah, menganiaya, dan membunuh seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen.
"Korban meninggal dunia ditemukan dengan sejumlah luka parah di tubuh di antaranya luka robek di leher, luka tusuk di pinggang dan patah tulang terbuka di tangan sementara tujuh korban lainnya mengalami luka berat dan ringan akibat penganiayaan menggunakan senjata tajam," papar dia.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu liar.
"Kami juga meminta kerja sama aktif masyarakat untuk melaporkan informasi penting terkait pelaku," tutur dia.
Selain itu, tim gabungan juga mengumpulkan sejumlah barang bukti seperti serpihan kaca, bilah parang, pisau terbakar serta sampel material bangunan yang hangus.
Pihaknya juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk memperkuat proses penyelidikan.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News