GenPI.co - Dunia seni Indonesia tengah bermuram durja setelah Djaduk Ferianto meninggal.
Djaduk mengembuskan napas terakhir di rumahnya di Dusun Kembaran, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (13/11).
BACA JUGA: Djaduk Ferianto Meninggal, Dunia Seni Tidak Lagi Sama
Kabar mengenai Djaduk meninggal kali pertama disampaikan oleh Butet Kertaradjasa melalui akun Instagram pada Rabu pagi.
Butet yang merupakan adik Djaduk mengunggah unggahan bertuliskan Sumangga Gusti.
Unggahan itu berlatar warna hitam. Nuansanya memang menyiratkan kesedihan dan duka.
Kalimat dalam unggahan Butet mengandung sebuah pesan mengenai keikhlasan.
Dalam bahasa Jawa, sumangga berarti silakan. Sementara itu, Gusti merujuk pada Tuhan.
Dengan demikian, sumangga Gusti merupakan bentuk keikhlasan keluarga ketika Tuhan memanggil Djaduk.
Menurut Butet, Djaduk berpulang di tengah kesibukannya menyiapkan acara tahunan bertajuk Ngayogjazz.
Menurut pria berkacamata itu, Djaduk meninggal dunia karena terkena serangan jantung.
BACA JUGA: Djaduk Ferianto, Musisi yang Kawinkan Jazz dan Campursari
"Kami tidak tahu apa penyebab utama serangan jantung (yang menyerang Djaduk Ferianto-red)," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News